JATIMTIMES -Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Muhyiddin Ishak menyatakan kondisi partai PPP sudah sangat kronis. Jadi, perlu langkah khusus untuk penyembuhan penyakit kronis tersebut.
“Perlu langkah khusus untuk penyembuhan penyakit yang sudah kronis tersebut” ungkap Kiai Muhyiddin yang disampaikan dalam diskusi publik virtual Jumat (9/8) malam bertema "Pilkada bagi PPP; Antara Idealitas dan Realitas".
Baca Juga : DPC PKB Kota Blitar Serahkan Penentuan Wakil kepada Mas Ibin, Tenggat Waktu hingga 20 Agustus
“Kronisnya kondisi PPP itu disebabkan kesalahan manajemen partai. Antara lain dalam bentuk tidak adanya pembagian tugas yang jelas antar-organ dan pengurus partai. Kaderisasi partai yang tidak berjalan baik juga menjadi penyebab lain dari keterpurukan partai," tambah Kiai Muhyiddin.
Senior PPP Imam Suhardjo menyampaikan bahwa seharusnya momen Pilkada 2024 bisa dijadikan momentum konsolidasi partai. Ia juga menyoroti adanya masalah di DPP PPP ketika ada kader yang maju di pilkada namun malah tidak dapat mendapatkan rekomendasi.
“Pilkada harus dijadikan momentum konsolidasi partai. Calon kader harus dijadikan prioritas dalam rangka menaikkan elektoral partai ke depan," kata Imam Suharjo.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Forum Kader Ka'bah Bersatu (FKKB) Muchbari mendesak para pimpinan majelis mengeluarkan surat peringatan kedua kepada DPP PPP.
"Seharusnya surat kedua tersebut sekaligus menjadi surat terakhir yang berujung pada pencabutan mandat dan tugas kepada Bapak Mardiono sebagai pelaksana tugas ketua umum PPP," tegas Bari sapaan Muchbari.
Baca Juga : Gercep, Relawan Bolone Pak Mbois Turunkan Banner Dukungan ke Wahyu Hidayat
Sekjen PP GPK M. Thobahul Aftoni mengamini usulan tersebut dan mengharapkan kepada seluruh pengurus dan kader agar tidak berhenti berjuang dengan saran maupun sikap kritis terhadap kepemimpinan partai sebagai bentuk ijtihad demi kejayaan kembali sehingga PPP bisa kembali bangkit dari keterpurukan saat ini.
“Kami mengajak kepada rekan-rekan pengurus dan kader agar tidak bosan menyampaikan saran dan sikap kritisnya terhadap kondisi partai saat ini. Ini merupakan panggilan perjuangan demi kepentingan kejayaan partai agar partai bangkit dari keterpurukan. Jangan abaikan suara kultur agar PPP tidak terkubur. Jangan abaikan suara umat agar PPP tidak tamat.” tutup Toni.