JATIMTIMES - Dalam dunia spiritual Jawa, setiap individu memiliki weton yang dipercaya mencerminkan karakter dan nasib hidupnya. Begitu pula dengan Presiden Joko Widodo, yang disebut-sebut memiliki weton Rabu Pon. Banyak warganet yang penasaran dengan pembacaan weton dan aura yang dimiliki oleh Presiden Indonesia selama 10 tahun tersebut.
Hari A Kurniawan, yang lebih dikenal dengan nama Om Hao, seorang ahli metafisik yang terkenal melalui Kisah Tanah Jawa, mengungkapkan pandangan spiritual mengenai sosok Presiden Joko Widodo.
Menurut Om Hao, Jokowi tidak hanya memiliki khodam atau pendamping gaib, tetapi juga mendapat perlindungan dari sosok mistis yang terkenal dari Pantai Selatan Jawa, yaitu Nyi Ratu Kidul.
Om Hao menjelaskan bahwa Jokowi lahir pada 21 Juni 1961, yang menurut hitungan weton Jawa jatuh pada Rabu Pon.
"Rabu memiliki nilai 7 dan Pon juga 7. Jika dijumlahkan, angka ini menjadi 14. Namun, dalam tradisi Jawa, 7-7 memiliki makna pitu, yang berarti pitulungan atau pertolongan. Ini menunjukkan bahwa Jokowi adalah sosok yang selalu siap memberikan pertolongan kepada siapapun," kata Om Hao dalam unggahan YouTube Hao Family Channel
"Beliau adalah wong raisonan, wong Solo, yang selalu didekati dan dikelilingi banyak orang yang membutuhkan bantuannya," tambahnya.
Lebih jauh, Om Hao mengungkapkan bahwa weton Rabu Pon Jokowi menunjukkan karakter yang penuh tantangan.
"Angka 14 jika dibagi 5 menyisakan 4, yang dalam istilah Jawa bermakna lara atau sakit-sakitan. Namun, ini bukan tentang penyakit fisik semata, melainkan lebih kepada perjuangan dan kesulitan yang harus dilalui untuk meraih sesuatu," tandasnya.
Om Hao juga menyinggung masa kecil Jokowi yang dikenal sering sakit-sakitan. Namun, berkat kebiasaan mengonsumsi herbal dan jamu, Jokowi kini menjadi lebih sehat.
"Meskipun badannya kurus, tapi beliau sehat. Jokowi juga gemar melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki. Beliau sudah terbiasa menghadapi sakit dalam berbagai aspek kehidupan, baik karier maupun asmara," jelasnya.
Om Hao mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memiliki tujuh lapisan aura yang berbeda, sebuah fenomena yang jarang dimiliki oleh individu biasa. "Beliau memiliki tujuh lapis mata aura," tambahnya.

Hari A Kurniawan, yang lebih dikenal dengan nama Om Hao dengan istrinya saat membaha weton dan aura Jokowi. (Foto: YouTube)
Sementara itu, istri Om Hao, Dea, juga turut berbicara tentang aura Jokowi. Ia mengatakan, bahwa Jokowi memiliki berlapis-lapis aura. Lapisan aura tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi Jokowi, yang diwarisi dari leluhurnya yang juga memiliki tradisi spiritual kuat.
"Pada dasarnya, Bapak Jokowi itu memiliki keprihatinan yang kuat, dengan latar belakang Jawa yang sangat kental. Leluhurnya suka tirakat dan prihatin, sehingga mereka mampu menurunkan kekuatan spiritual ini kepada anak cucunya, yang sekarang memimpin negara," ungkapnya.
Baca Juga : 5 Camilan Malam Hari yang Bisa Turunkan Berat Badan
Dea juga merasakan bahwa khodam pendamping Jokowi memiliki sifat feminim dan berwarna hijau. "Ini mengonfirmasi bahwa beliau dilindungi oleh sosok metafisik dari Pantai Selatan Jawa," lanjut Dea.
Mengonfirmasi pernyataan istrinya, Om Hao secara tegas menyatakan bahwa Presiden Jokowi dilindungi oleh Nyi Ratu Kidul, sosok legendaris dari Pantai Selatan Jawa.
"Secara khodam, beliau sangat kuat, dilindungi oleh ratu nusantara, Gusti Kanjeng Ratu Kidul. Saat pelantikan beliau sebagai presiden, beliau diiringi oleh kereta kencana dari Pantai Selatan," kata Om Hao.
"Ada kuda-kuda putih yang mengikuti beliau, seperti yang terlihat pada lukisan Kanjeng Ratu Kidul. Semua ini menunjukkan bahwa Jokowi memang memiliki tugas besar di dunia ini, yaitu memberikan pertolongan kepada bangsa Indonesia," imbuhnya.
Om Hao melihat angka tujuh sebagai simbol penting dalam kehidupan Jokowi. "Kuda-kuda itu berjumlah tujuh. Jokowi juga merupakan Presiden ketujuh Indonesia. Ini semua menunjukkan bahwa beliau memiliki misi untuk memberikan pertolongan kepada bangsa ini," ujar Om Hao.
Mengenai warna aura Jokowi, Om Hao menjelaskan bahwa setiap lapisan aura memiliki warna yang unik dengan makna khusus. "Lapisan luar auranya berwarna putih, yang melambangkan kemurnian. Ada juga lencana atau mahkota dengan warna merah dan putih, yang mencerminkan simbol kenegaraan. Chakra-nya juga berwarna merah putih," jelas Om Hao.
"Masuk ke dalam, auranya berubah menjadi hijau zamrud, lalu keemasan. Lebih dalam lagi, auranya berwarna coklat transparan, diikuti oleh merah jambu atau merah delima yang lebih gemerlap. Lapisan keenam auranya berwarna putih berkilau seperti berlian," tambahnya.
Namun, Om Hao tidak menjelaskan warna ketujuh yang paling dalam. "Warna ketujuh ini tidak boleh disampaikan. Tapi, kalau diurutkan, warna-warna aura ini adalah warna kebesaran, seperti kuning keemasan yang berkilau dalam tradisi Jawa," pungkasnya om Hao.