JATIMTIMES - Kerusakan lingkungan merupakan fenomena yang kerap dijumpai di beberapa negara. Kerusakan lingkungan itu disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Namun, di beberapa negara, terdapat upaya gaya hidup dan sistem negara yang ramah lingkungan.
Secara umum, suatu negara dapat dikatakan sebagai negara ramah lingkungan apabila terlibat dalam proses dan praktik yang meminimalkan kerusakan pada ekosistem lingkungan. Terlebih lagi jika negara tersebut menjalankan konsep berkelanjutan dengan sedikit dampak negatif yang ditimbulkan.
Baca Juga : 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Jawa Timur Versi Webometrics 2024: Unair atau UB?
Sesuatu dikatakan sebagai ramah lingkungan ketika suatu produk, proses, atau praktik seperti dalam negara tidak membahayakan lingkungan alam dan melestarikan sumber daya alam.
Dilansir dari World Population Review dan Greenmatch berikut 6 negara dengan polusi paling rendah dan dianggap sebagai negara paling ramah lingkungan sedunia;
Denmark dikenal sebagai salah satu negara ramah lingkungan di dunia berkat komitmen kuatnya terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Salah satu inisiatif terpenting Denmark adalah transisi ke energi terbarukan, terutama tenaga angin, yang sekarang memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik negara ini.
Selain itu, Denmark telah menetapkan target ambisius untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam berbagai program untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengembangkan teknologi hijau.
Kota-kota di Denmark juga menjadi contoh perencanaan urban yang berkelanjutan. Kopenhagen telah berinvestasi dalam infrastruktur ramah lingkungan, termasuk jaringan jalur sepeda luas dan sistem transportasi umum efisien yang mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor.
Inggris
Inggris menjadi negara hijau anti polusi selanjutnya. Dengan berbagai kebijakan dan inisiatif proaktif dalam menangani isu-isu lingkungan, Inggris memulai transisi menuju energi terbarukan.
Negara ini berhasil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan mengembangkan tenaga matahari sebagai sumber energi utama. Selain itu, Inggris telah mengurangi emisi gas rumah kaca melalui peningkatan efisiensi energi, investasi teknologi hijau, dan penutupan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Selain kebijakan energi, Inggris juga memprioritaskan pelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Program konservasi yang ketat telah diterapkan untuk melindungi habitat dan spesies yang terancam. Bahkan, Inggris juga mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan dengan mengembangkan jaringan transportasi umum dan infrastruktur bagi kendaraan listrik.
Finlandia
Finlandia diakui sebagai salah satu negara ramah lingkungan di dunia berkat kebijakan dan inisiatif yang mendukung pelestarian lingkungan. Negara ini menempati peringkat ketiga dalam Indeks Kinerja Lingkungan (EPI).
Hal ini menunjukkan komitmen kuat dalam pengelolaan lingkungan dan inovasi hijau. Salah satu keunggulan utama Finlandia adalah dalam pilar Inovasi Bersih, di mana negara ini menduduki peringkat pertama.
Selain itu, Finlandia mencapai prestasi luar biasa dengan memiliki konsentrasi polusi udara tahunan terendah di dunia, yaitu 5.5 μg/m³. Ini menunjukkan bahwa kualitas udara di sana sangat baik. Hingga saat ini, Finlandia masih menunjukkan komitmen dalam mencapai keberlanjutan jangka panjang dan memininalisir dampak perubahan iklim.
Malta
Malta masuk dalam daftar negara paling ramah lingkungan dan anti polusi di dunia. Dengan berbagai inisiatif yang mendukung keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, Malta membuat langkah besar dalam mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Salah satu keberhasilan utama Malta adalah dalam mengelola kualitas udara dan air, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Negara ini telah berinvestasi dalam infrastruktur energi terbarukan, yang membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sebagai negara kepulauan, Malta memiliki ekosistem laut yang kaya. Keanekaragaman hayati ini dimanfaatkan secara bijaksana dan dilindungi melalui berbagai program konservasi.
Swedia
Swedia diakui sebagai salah satu negara paling ramah lingkungan karena komitmennya yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan. Negara ini menetapkan target untuk menjadi netral karbon pada tahun 2045.
Salah satu langkah utama yang diambil Swedia adalah mengganti kebutuhan energi dengan tenaga air, angin, dan biomassa. Ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil secara signifikan.
Swedia juga terkenal dengan sistem pengelolaan limbahnya yang efisien, di mana sebagian besar limbah diubah menjadi energi melalui proses pembakaran yang ramah lingkungan. Selain itu, Swedia punya kebijakan transportasi yang progresif, dengan investasi besar dalam infrastruktur untuk kendaraan listrik dan transportasi umum.