free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

RSUD Ngudi Waluyo Blitar Catat Lonjakan Pasien Hemodialisa Usia 26-35 Tahun

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

28 - Jul - 2024, 16:03

Placeholder
Ilustrasi cuci darah.(Foto: Ist)

JATIMTIMES - Pasien cuci darah atau Hemodialisa dari kalangan usia produktif di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar, terjadi peningkatan signifikan. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Endah Woro Utami, rumah sakit ini melayani lebih dari seribu pasien per bulan yang memerlukan terapi hemodialisa akibat penyakit ginjal.

Woro menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 120 pasien reguler yang rutin menjalani hemodialisa di rumah sakit tersebut. Mayoritas pasien ini berada dalam rentang usia 46 hingga 55 tahun, yang mencapai 37,5 persen dari total pasien. Menariknya, kelompok usia produktif, yaitu 26 hingga 35 tahun, juga tercatat cukup signifikan dengan persentase mencapai 17,5 persen, sementara pasien berusia 18 hingga 25 tahun hanya sebesar 1,3 persen.

Baca Juga : Mahasiswa Administrasi Negara Unisba Blitar Studi Lapang ke Omah Jenang: Menggali Potensi dan Warisan Budaya

Penyebab utama dari peningkatan ini, menurut Woro, adalah penyakit diabetes (kencing manis) dan hipertensi yang tidak terkontrol. "Banyak dari mereka yang terkena gagal ginjal karena diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol," ujarnya, Sabtu (27/7/2024). 

Selain itu, ia juga menyoroti faktor lain seperti konsumsi obat tanpa indikasi dari dokter, dehidrasi, serta pola hidup yang kurang sehat sebagai penyebab lainnya.

RSUD Ngudi Waluyo, sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk layanan hemodialisa di Blitar, dilengkapi dengan puluhan mesin hemodialisa yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasien. Namun, peningkatan jumlah pasien dari usia produktif ini menjadi perhatian serius bagi pihak rumah sakit. "Kondisi ini seharusnya menjadi alarm bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan pola hidup yang sehat," imbuh Woro. 

Dalam menghadapi peningkatan kasus gagal ginjal yang memerlukan hemodialisa, Woro berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal dan menerapkan pola hidup sehat. Ia menekankan bahwa deteksi dini dan pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Di akhir wawancaranya, Woro mengajak masyarakat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Ia juga menekankan pentingnya menjalani gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan yang efektif terhadap penyakit ginjal.

Baca Juga : Arema FC Dipastikan Berkandang di Stadion Soepriadi Blitar untuk Putaran Pertama Liga 1 2024/2025

"Untuk menjaga kesehatan ginjal, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Kami juga menekankan pentingnya menjalani gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan yang efektif terhadap penyakit ginjal," kata Endah Woro Utami.

Dengan terus meningkatnya angka pasien hemodialisa, terutama dari kelompok usia produktif, RSUD Ngudi Waluyo sebagai rumah sakit milik Pemkab Blitar berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan ginjal mereka.


Topik

Kesehatan RSUD ngudi Waluyo cuci darah gagal ginjal Hemodialisa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya