JATIMTIMES - Tidak hanya memiliki puluhan ribu bambu dengan puluhan jenis spesies, di Desa Wisata Sanankerto juga memiliki tujuh sumber mata air yang bisa memprediksi musim. Dikatakan bisa memprediksi musim, dikarenakan debit sumber airnya bisa berubah-ubah menjelang maupun saat memasuki musim penghujan maupun kemarau.
Sekretaris Desa Wisata Sanankerto Khafid Muzadi menerangkan, tujuh sumber yang ada di kawasan Boon Pring Desa Wisata Sanankerto tersebut di antaranya meliputi Sumber Towo, Sumber Gatel, Sumber Air Sumberdem, Sumber Krecek, Sumber Dandang, Sumber Maron, dan satu sumber air lainnya yang ada di bawah kawasan Boon Pring.
Baca Juga : BPBD Kota Malang Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Kebakaran di Musim Kemarau
"Yang Sumber Krecek inilah salah satu yang jadi unik sendiri. Sumber Krecek ini adalah pertanda musim buat warga di sini," ujarnya.
Sabtu (27/7/2024), JatimTIMES berkesempatan untuk mengeksplorasi Boon Pring yang ada di Desa Wisata Sanankerto tersebut. Lokasi Sumber Krecek yang bisa memprediksi musim tersebut terletak di ujung wisata Boon Pring. Kebetulan, saat berkunjung ke sumber yang berlokasi di destinasi wisata pada Kecamatan Turen, Kabupaten Malang tersebut, Sumber Krecek sedang mengeluarkan mata air.
"Jadi kalau musim penghujan, itu justru mati. Tapi kalau musim kemarau, sumbernya justru besar dan itu nyata," ujar Khafid.
Banyaknya potensi sumber mata air di Desa Wisata Sanankerto tersebut, disampaikan Khafid, tidak terlepas dari melimpahnya kekayaan alam di Boon Pring. Seperti namanya, pring merupakan bahasa jawa yang artinya bambu.
Populasi bambu yang melimpah itulah yang disebut-sebut menjadi awal mula munculnya sumber-sumber di Boon Pring. "Awal deteksi itu sejumlah 114 spesies, terus ada tambahan satu dari Papua jadi 115 spesies," tuturnya.
Namun, pada tahun 2021, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Wisata Sanankerto yang saat itu bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melakukan audit ulang. Hasilnya ditemukan sebagian spesies bambu yang ternyata sama hanya beda nama penyebutannya di tiap daerah.
"Di 2021 kami ada audit ulang terkait nama spesies bambu tersebut yang menghasilkan 78 jenis. Dari 114 jenis spesies itu ternyata di daerah lain ada bambu yang sama dengan nama yang berbeda-beda," ujarnya.
Dari 78 jenis spesies bambu tersebut, lanjut Khafid, mayoritas di antaranya telah berbasis digital. Yakni dilengkapi dengan barcode. "Yang sudah ber-barcode itu sekitar 65-an. Jadi nama bambu tersebut bisa diakses melalui barcode," ujarnya.
Teknologi tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh para wisatawan. Bagi pengunjung yang ingin mengetahui detail mengenai bambu yang ada di Boon Pring, tinggal akses barcode menggunakan smartphone.
Baca Juga : Tim Pengabdian FISIP UB Desain Peraturan Desa yang Partisipatif
"Begitu ada wisatawan yang datang, cukup barcode saja sudah tahu. Isi detailnya bambu mulai dari mana (asalnya), nama latinnya apa, peruntukannya apa, terus diskripsinya juga jelas," beber Khafid.
Secara keseluruhan, diperkirakan ada puluhan ribu bambu yang tumbuh subur pada area Boon Pring. Di mana, ada salah satu bambu dan mungkin hanya satu-satunya bambu di Boon Pring yang dari segi usia paling tua.
"Bambu yang langka itu sebenarnya ada satu jenis bambu ini yang tertua. Kalau namanya saya lupa, harus lihat data. Tapi cuma ada satu, (ukurannya) kecil sekitar tinggi lutut orang dewasa, dan sulit dirawat. Kata pakarnya yang meneliti, itu bambu tertua," ujarnya.
Selain bambu tertua, lanjut Khafid, juga ada bambu yang dari segi bentuknya tergolong unik. Yakni menyerupai wadah toak.
"Bambu Budha ini bentuknya ada lekuk-lekukannya, benjol-benjol, kemudian melengkung, bentuknya ada lengkungannya," pungkas Khafid.
Sekedar informasi, Desa Wisata Sanankerto berada di ujung timur Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Lokasinya berbatasan dengan Kecamatan Wajak dan Kecamatan Dampit. Akses jalan menuju Desa Wisata Sanankerto terbilang cukup mudah dilalui beragam ukuran dan jenis kendaraan darat.
Bagi wisatawan luar Kabupaten Malang yang ingin berkunjung juga bisa mengakses GPS untuk menuju Desa Wisata Sanankerto. Destinasi wisata alam ini menjadi salah satu potensi wisata unggulan di Kabupaten Malang. Bahkan disebutkan pernah masuk pada nominasi wisata terbaik di tingkat Asean.