JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat musim kemarau. Sebab biasanya, saat musim kemarau, cuaca berpotensi timbul angin kencang dan udara yang dingin atau fenomena bediding.
Namun selain itu, menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan, yang juga perlu diwaspadai adalah bencana kekeringan dan kebakaran. Menurutnya, pada musim kemarau seperti ini peristiwa kebakaran berpotensi meningkat.
Baca Juga : Tahapan Coklit Tuntas, KPU Banyuwangi Sampaikan Terima Kasih dan Apresiasi Kinerja Pantarlih
Prayitno mengatakan, meskipun di Kota Malang cenderung tidak memiliki hutan dan minim lahan terbuka, upaya mitigasi perlu tetap dilakukan. Bahkan jika perlu lebuh digencarkan.
“Kota Malang tidak mempunyai hutan, lahannya hanya tebu. Namun, kami tetap membuat mitigasi agar warga masyarakat tetap waspada agar tidak membuat api yang merambat. Bahkan kami juga memberikan edukasi pada masyarakat agar tidak membakar sampah,” ujar Prayitno.
Pihaknya pun juga menggencarkan sosialisasi untuk kewasapadaan. Salah satunya, sosialisasi juga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial (medsos).
“Kami sudah melakukan sosialisi melalui media sosial yang kami punya dan flyer, agar masyarakat dapat memitigasi di tengah musim dingin yang melanda ini,” imbuh Prayitno.
Selanjutnya terkait kelompok rentan seperti lansia hingga penderita asma juga menjadi perhatian. Tentu berkaitan dengan kesehatan. Sebab kelompok ini tentu dinilai lebih rentan terganggu kondisi kesehatannya saat musim dingin.
Baca Juga : Kinerja Pj Wali Kota Batu Dievaluasi, Triwulan II 2024 Retribusi Daerah Baru 13,5 Persen
“Kami telah membuat flyer untuk mitigasi kesehatan keluarga kelompok rentan. Kami juga berkoordinasi dengan Bakorwil terkait kebakaran di kawasan Bromo Tengger Semeru yang sering disebabkan oleh perilaku manusia, seperti membuang puntung rokok sembarangan,” terangnya.
Lebih lanjut, BPBD Kota Malang juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak menjadi penyebab kebakaran, baik di wilayah sendiri maupun di tempat lain. Menurutnya, apabila kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek listrik berada di bawah tanggung jawab Pemadam Kebakaran (Damkar), namun BPBD tetap terlibat dalam mitigasi bencana secara keseluruhan.
“Definisi bencana mencakup segala hal yang tidak terduga dan menyebabkan kerugian materiil serta nyawa. Kami siap terlibat dalam penanganan kebakaran bersama Damkar dan pihak terkait lainnya,” pungkasnya.
