JATIMTIMES - Dinas Sosial , Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang memperingati Hari Anak Nasional bertajuk ‘Anak Terlindungi Indonesia Maju’ berlangsung di lantai 7, Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Sabtu (27/7/2024). Lewat momen ini menjadi komitmen Pemkot Malang untuk melindungi hak-hak anak.
Kegaiatan yang juga dihadiri Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat ini cukup diapresiasi dan dibanggakan. Wahyu disuguhi penampilan taekwondo yang dimainkan oleh anak-anak dengan kemampuan yang bikin geleng kepala.
Lalu penampilan suara merdu dari perempuan yang menyangikan lagu Indonesia Pusaka diiringi dengan musik biola, tak kalah membanggakan. Mereka yang menyaksikan dibuat terkesima hingga bikin bulu kuduk berdiri.
Baca Juga : Kinerja Pj Wali Kota Batu Dievaluasi, Triwulan II 2024 Retribusi Daerah Baru 13,5 Persen
Peringatan ini pun telah dibuat dengan matang dan disiapkan oleh anak-anak Kota Malang yang tergabung dalam Forum Anak. Ini sekaligus menjadi wadah bagi anak-anak untuk menunjukan bakatnya.
“Ini merupakan kegiatan anak, yang dibuat sendiri oleh anak-anak untuk anak-anak. Jadi ini cukup membanggakan sekali,” ungkap Wahyu diiringi tepuk tangan meriah dari para peserta dan tamu undangan.
Wahyu menambahkan, kegiatan ini juga dalam rangka mengapresiasi pemerhati anak dan juga anak-anak yang berprestasi. Jadi memang acara ini dibuat oleh anak-anak dan untuk anak-anak.
Terlebih, Kota Malang juga banyak mendapatkan penghargaan dari Kota Layak Anak (KLA) yang sudah 3 kali berturut-turut predikat Nindya. Ke depan, Wahyu berharap Kota Malang bisa mempertahankan prestasi tersebut.
“Semoga prestasi ini bisa dipertahankan, mudah-mudahan bisa naik juga kategorinya,” harap Wahyu usai kegiatan HAN.
Untuk meningkatkan prestasi ini peran serta orangtua sangat dibutuhkan di tengah banyaknya kasus kekerasan dan bullying terhadap anak di Kota Malang. Mulai dari sosialisasi kepada orangtua dan sebagainya.
“Peran orangtua sangat dibutuhkan agar kasus kekerasan pada anak dan bullying bisa ditekan,” terang mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang.
Kemudian bersinergi dengan beberapa pemerhati anak untuk menyatukan program-program perlindungan anak. Seperti Dinsos P3AP2KB Kota Malang bersama dengan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, untuk memberikan pendampingan terkait permasalahan anak.
Baca Juga : Bupati Beri 4 Penekanan pada Pembahasan Rancangan Teknokratik RPMJD 2025-2029
Sehingga, diharapkan nantinya dapat meningkatkan efektivitas dalam menangani isu-isu yang melibatkan anak-anak di Kota Malang. Selain itu untuk mempertahankan prestasi bagi pelajar di Kota Malang, dengan memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan.
“Kemudian juga ada memberikan keterampilan tambahan dan juga terkait sosialisasi yang kami harapkan mereka bisa lebih berkualitas,” harap Wahyu.
Sementara itu Kepala Dinsos P3AP2KB Donny Sandito menambahkan, anak terlindungi merupakan hak dasar anak-anak. Karena dengan melindungi anak-anak merupakan aset bagi masa depan bangsa.
“Pada kasus kekerasan anak dan bullying ini menjadi konsen kita untuk bisa memberikan pemahaman terkait kekerasan anak ini. Salah satunya juga memberikan pelatihan bagi orangtua,” ungkap Donny.
Karena peran orangtua dibutuhkan demi menekan kasus kekerasan anak dan bullying di Kota Malang. Serta meningkatkan akses penunjang seperti bidang pendidikan dan kesehatan.
Dalam kegiatan ini juga memberikan Apresiasi Pemerhati Anak Kota Malang. Diantaranya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Malang, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Hidup Ibu Partiwi, Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP), Pendamping Forum Anak Yayasan Bakti Luhur Kota Malang, LKSA Harapan Utama, Yayasan Pendidikan Anak Cacat, Yayasan Bakti Luhur, Women Crisis Center (Kota Malang).
