JATIMTIMES - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak para pelajar ikut serta dalam gerakan membeli dan menggunakan produk lokal dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Sejalan dengan itu, Zulhas juga meminta pelajar agar tak membeli barang impor ilegal.
Hal tersebut disampaikan di sela mengunjungi SMA Muhammadiyah 2 dan SMAN 16 Surabaya, Kamis (25/7/2024). Menurut Zulhas, generasi muda Indonesia harus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi nasional.
Baca Juga : Menag Minta BPJPH Cek Kehalalan Setelah BPOM Tarik Roti Okko dari Pasaran
Dengan lebih mencintai produk dalam negeri, generasi muda telah menjadi agen perubahan bangsa untuk menyejahterahkan bangsa Indonesia khususnya para pelaku UMKM.
“Salah satu bentuk upaya pemerintah untuk melindungi daya saing produk lokal dari gempuran produk impor ilegal adalah menginisiasi dan mempromosikan slogan ‘Bangga, Bela, dan Beli Buatan Indonesia’. Kementerian Perdagangan juga terus melakukan pendampingan dan fasilitasi untuk UMKM agar semakin inovatif dan kompetitif,” ungkap Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut, dia menilai, produk impor ilegal memiliki dampak negatif pada tumbuhnya industri dalam negeri. Oleh karena itu, untuk memajukan perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari penguatan minat terhadap produk lokal.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di dua sekolah ini, lanjut Zulkifli Hasan, diharapkan dapat meningkatkan wawasan sekaligus membangun kecintaan para pelajar untuk menggunakan produk dalam negeri, sehingga kelak pasar Indonesia dan dunia akan dipenuhi produk UMKM, kebanggaan Indonesia.
Zulhas menyatakan, generasi muda harus kritis dan cerdas, salah satunya dengan menyadari potensi produk dalam negeri yang kian bersaing dan tidak kalah dari produk impor. Dengan konsisten memprioritaskan produk dalam negeri, ekosistem kewirausahaan pun turut berkembang.
Menurut Zulkifli Hasan, dengan membeli serta menggunakan produk dalam negeri, para pelajar telah ikut andil dalam mendorong ekonomi bangsa. “Para pelajar harus bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan yang sebaik ini dengan menjadi pribadi yang berani dan bersungguh-sungguh saat berjuang, agar mampu menjadi agen perubahan untuk Indonesia,” tandasnya.
Baca Juga : Hadir dengan Wajah Baru, Museum Surabaya Dibuka Akhir Juli 2024
Di hari yang sama, Zulhas juga sempat memimpin langsung pemusnahan produk impor ilegal di kawasan pergudangan Jalan Jabon, Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Sidoarjo pada Kamis (25/7/2024). Menurut Zulkifli Hasan, produk ilegal merugikan pendapatan negara dari sisi industri.
Ia menjelaskan, barang impor ilegal ini merupakan hasil sitaan dari Januari hingga Juni tahun ini, telah ditemukan delapan jenis produk ilegal dengan nilai total mencapai ratusan juta rupiah.
Produk-produk itu di antaranya hasil perikanan yang bernilai Rp755 juta, keramik Rp l181 juta, produk plastik hampir Rp3 milliar, produk hewan olahan Rp 300 juta, kehutanan Rp651 juta, elektronik Rp145 juta, kosmetik kesehatan rumah tangga Rp280 juta dan produk makanan serta minuman Rp80 juta. "Diprediksi jumlah barang impor ilegal tersebut senilai Rp 5milliar lebih," jelas Zulkifli.