free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pendapatan 130 Lebih Titik Parkir TJU Masih Bocor, Dishub Kota Batu Petakan Titik Baru

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Dede Nana

23 - Jul - 2024, 14:38

Placeholder
Dinas Perhubungan Kota Batu melakukan pemetaan ulang titik parkir dan pemetaan titik parkir baru demi meningkatkan perolehan retribusi parkir yang masih jauh dari target.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Parkir sebagai salah satu penyumbang retribusi di Kota Batu ternyata masih belum berkontribusi maksimal. Sekitar 130 titik parkir tepi jalan umum (TJU) dinilai masih mengalami kebocoran. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu harus memutar otak, salah satunya pemetaan titik parkir baru dan penataan titik parkir yang telah ada.

Upaya tersebut tak lain agar setiap potensi titik parkir dapat dimaksimalkan. Disampaikan Kepala Dishub Kota Batu Hendry Suseno, hingga pertengahan tahun ini perolehan retribusi parkir belum mencapai 50 persen. Yakni hanya Rp1,4 miliar dari target yang ditentukan Rp9,4 miliar.

Baca Juga : Pelaku Curanmor di Kafe Kota Malang Terekam Jelas CCTV

Hendry menyebut, sebenarnya dalam target yang ditentukan seharusnya sesuai dengan potensi yang ada. Idealnya target tersebut dapat dipenuhi atau mendekati. Dalam tiga tahun terakhir, target tersebut tidak mengalami perubahan signifikan.

"Bukan hanya diawang-awang, target itu potensinya ada. Harusnya tercapai atau paling tidak mendekati. Tetapi saat ini belum maksimal," jelas Hendry saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Sebelumnya, Dishub juga mengambil langkah-langkah lain seperti pemangkasan skema koordinator area untuk mempercepat penyaluran bagi hasil pendapatan. Penerapan satu Juru Parkir (Jukir) satu surat tugas diberlakukan. Upaya pemetaan ulang dan pemetaan potensi parkir baru dirasa perlu dilakukan.

Hendry memberi contoh, selama ini ada titik parkir yang seharusnya memiliki potensi lebih besar dari yang didapatkan. Namun dilihat dari perolehan selama ini masih jauh dari perkiraan.

"Seperti titik di Apotek Sehat (Jalan Sultan Agung), potensi sebulan bisa Rp8 juta. Artinya, sepekan sekitar Rp2 juta. Tetapi praktiknya hanya sampai Rp1 juta, atau kurang," paparnya.

Masalah tersebut akhirnya disiasati dengan kesepakatan kesanggupan yang tertuang dalam surat tugas dan perjanjian kerja sama Jukir. Menurutnya, hasil evaluasi sebelumnya bersama dengan APH juga menunjukkan adanya beberapa titik parkir yang tidak terkelola dengan baik dalam hal pendapatan namun berdampak pada kelancaran arus lalu lintas. 

Pihaknya bakal melakukan operasi gabungan untuk penertiban dan penataan. Selain itu juga akan melakukan penindakan terhadap parkir liar yang mengambil area TJU tanpa izin dan tidak menggunakan karcis resmi.

"Beberapa potensi titik parkir sebelumnya dikaji lagi. Seperti di RS Hasta Brata, kemungkinan akan disterilisasi, karena mengganggu kelancaran. Beberapa perubahan yang diinginkan seperti parkir penerapan sirip menjadi paralel," jelas Hendry.

Baca Juga : Sepekan Operasi Patuh Semeru 2024, Tercatat 67.344 Indikasi Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Batu

Lebih lanjut, Hendry menyebut jika Car Free Day setiap pekannya juga saat ini menjadi titik baru yang bersifat insidental. Setiap pekan parkir diperoleh dari pengunjung CFD dan pedagang. Meskipun, diakui sebelumnya parkir CFD sempat tidak menggunakan karcis resmi hingga akhirnya dilakukan penindakan.

"CFD sempat dibuka warga untuk parkir, tapi karcis yang digunakan dari paguyuban RW setempat. Karena itu bentuk yang tidak resmi pada tepi jalan. Dishub sudah melakukan penggantian karcis dengan karcis resmi," katanya.

Hendry berujar, tidak semua titik tepi jalan bisa digunakan untuk parkir. Hanya pada bahu jalan yang layak dengan kelebaran tertentu. Serta adanya aktivitas ekonomi yang cenderung ramai. Dirincikan, titik-titik tersebut ada di lokasi seperti sekitar Alun-alun Batu, Jalan Diponegoro, Jalan Panglima Sudirman, dan sekitarnya untuk wilayah kota.

Sedangkan pada kecamatan-kecamatan lain saat ini tengah dikaji untuk titik parkir baru kedepannya. Sebab, ada sejumlah titik yang tak lagi berpotensi dan tak lagi menghasilkan pendapatan. Misalnya di wilayah wisata kuliner Payung yang saat ini sudah sepi.

"Di kecamatan lain seperti Bumiaji dan Junrejo, masih dalam pemetaan kita, kira-kira dimana lagi. Karena ada beberapa yang memang tidak potensi, bahkan zero," tambahnya.


Topik

Pemerintahan parkir kota batu dishub kota batu retribusi parkir



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Dede Nana