JATIMTIMES - Kota Batu sebagai daerah berlabel kota wisata dirasa perlu peningkatan dukungan terhadap kesenian khususnya seni rupa. Hal ini menjadi kritik pelaku seni di Kota Batu yang merasa seni rupa seharusnya mendapatkan perhatian lebih baik serta terus berkembang.
Maestro Seni Rupa Kota Batu Djoeari Soebarja mengungkapkan hal tersebut. Dirinya yang sudah puluhan tahun berkarya merasa banyak seniman dari Kota Batu keluar membawa harum nama daerahnya namun harus berjalan sendiri.
Baca Juga : Asik, Sekarang Masyarakat Umum Bisa Isi Ulang Kendaraan Listrik di Polresta Malang Kota
"Untuk kesenian rasa-rasanya khususnya seni rupa kita jarang sekali disapa. Artinya selesai operasional galeri dan sebagainya kita jalan sendiri-sendiri," ujarnya saat ditemui, Senin (22/7/2024).
Menurut dia, eksistensi seniman terlebih perupa di Kota Batu sudah sangat diakui oleh banyak kalangan seniman. Namun perlu didukung lebih baik oleh pemerintah di daerah. Baik dalam hal operasional dan pembinaan.
"Seniman bisa eksis dari Batu keluar bawa nama Batu. Kita kalau pameran di luar kita seperti duta wisata. Setiap orang penasaran dengan Batu, wisata sampai seni rupanya. Padahal kita nggak ada biaya dari mereka (pemerintah), atau dukungan lain," ungkapnya.
Pelukis beraliran realis itu menyampaikan, jika saat ini Batu tidak kekurangan seniman, hanya saja perlu dukungan-dukungan bagi pelaku seninya agar terus eksis dan diakui di nasional dan dunia.
Soal ruang seni, pria yang berkarir sebagai seniman sejak 1977 itu mengatakan bahwa masih kurang untuk kota berlabel wisata. Tak hanya datu galeri, namun perlu fasilitas lain museum yang bisa dinikmati berkelanjutan oleh warga Batu, maupun luar Batu.
Baca Juga : Masih Banyak Lembaga Amil Zakat di Kota Batu Belum Kantongi Izin Rekomendasi Baznas
Padahal, sambung Djoeari, Kota Batu cukup terpandang untuk urusan seni rupa. Tak jarang seniman berkeinginan untuk berpameran di Kota Wisata Batu. "Kalau ruang kesenian kurang, khususnya seni rupa. padahal teman-teman di Jatim dan di luar Jatim memandang Batu sebagai salah satu ukuran mereka agar seni rupa dipandang. Jadi kepedulian pemerintah untuk hal ini masih minim, yang banyak diperhatikan seperti seni pertunjukan dan sebagainya," ucap Cak Djoe, sapaannya.
"Idealnya punya galeri juga museum, yang bisa dikelola secara profesional juga dan menjadi jujugan wisata," imbuhnya.