JATIMTIMES - Buck moon merupakan istilah untuk fenomena bulan purnama yang akan terjadi pada bulan Juli. Sementara dalam istilah lainnya secara internasional, Bulan Purnama di bulan Juli ini disebut juga sebagai Buck Moon atau Bulan Tanduk Rusa.
Dilansir dari laporan BRIN, pada tanggal 21 Juli 2024 akan dimulai fase Bulan Purnama. Ini merupakan bulan purnama "biasa" terakhir sebelum parade empat "supermoon" berturut-turut menerangi langit.
Sementara dilihat dalam unggahan Instagram @planetariumjkt pada Jumat (19/7/2024), purnama rusa ini akan memasuki waktu puncaknya pada Minggu (21/7) pukul 17.17 WIB. Kemudian, bulan akan terbit pada pukul 17.59 WIB, dan terbenam pada Senin (22/7) pukul 06.44 WIB.
Baca Juga : DJ Horsegiirl, Wanita yang Rela Oplas Mirip Kuda Demi Populer
Purnama Rusa akan menjadi purnama reguler terakhir sebelum fenomena empat purnama super. Bulan purnama berikutnya setelah Buck Moon adalah Sturgeon Moon pada hari Senin, 19 Agustus, yang akan menjadi supermoon pertama dari empat supermoon berturut-turut pada tahun 2024.
NASA menjelaskan jalur orbit bulan mengelilingi Bumi berbentuk agak lonjong, yang berarti setiap bulan, ada titik terdekat (perigee) dan titik terjauh (apogee). Ketika bulan purnama berada di dekat perigee, kadang-kadang disebut supermoon karena tampak sedikit lebih besar dan bersinar sedikit lebih terang.
Untuk bisa menyaksikan fenomena astronomi ini,pengamat bisa langsung mengarahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenam Bulan di waktu yang sudah ditentukan.
Sebagaimana halnya fase purnama, fenomena langit ini dapat memicu pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Ini dikarenakan konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan seharusnya dan mengakibatkan masing-masing gaya diferensial yang ditimbulkan memiliki arah yang sama.
Arah pada gaya diferensial berjumlah sepasang, menghadap dan membelakangi arah terhadap objek yang menimbulkan gaya pasang laut. Nelayan diimbau untuk tidak melaut antara dua hari sebelum dan sesudah puncak fenomena ini.
Alasan Disebut Buck Moon
Baca Juga : Rekomendasi 9 Makanan untuk Tingkatkan Imun Cegah Mudah Sakit Saat Cuaca Ekstrem
Untuk diketahui, nama-nama Bulan purnama yang digunakan oleh The Old Farmer's Almanac berasal dari beberapa tempat, termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, Kolonial Amerika, dan Eropa. Mengutip dari Almanac, secara tradisional, setiap nama Bulan Purnama diterapkan pada seluruh bulan yang terjadi setiap tahunnya. Misalnya, untuk bulan Juli disebut Buck Moon.
Alasan Bulan Purnama di bulan Juli disebut Buck Moon atau Bulan Purnama Tanduk Rusa adalah karena tanduk rusa jantan sedang dalam masa pertumbuhan penuh saat Bulan Purnama ini terjadi. Rusa jantan merontokkan dan menumbuhkan tanduknya kembali setiap tahun, menghasilkan tanduk yang lebih besar dan lebih mengesankan seiring berjalannya waktu.
Selain Buck Moon, ada beberapa istilah atau nama lain untuk menyebut Bulan Purnama di bulan Juli ini yang juga merujuk pada hewan. Di antaranya termasuk Feather Moulting Moon (Cree) dan Salmon Moon, istilah Tlingit yang mengindikasikan saat ikan kembali ke daerah tersebut dan siap untuk dipanen.
Tak hanya merujuk pada hewan, istilah yang merujuk pada tanaman juga ada. Seperti Berry Moon (Anishinaabe), Moon When the Chokecherries are Ripe (Dakota), Moon of the Ripe Corn Moon (Cherokee), dan Raspberry Moon (Algonquin, Ojibwe). Thunder Moon (Western Abenaki) dan Halfway Summer Moon (Anishinaabe), yang merupakan varian alternatif yang merujuk pada cuaca badai dan musim panas.