JATIMTIMES - Puluhan pemuda anggota Karang Taruna Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban menggelar aksi demo. Mereka menutup akses jalan rusak yang bertahun-tahun yang terbengkalai dengan menanam pohon pisang.
Aksi pemuda ini sudah berlangsung tiga hari, mulai Selasa sampai Kamis (18/07/2024). Mereka menuntut perusahan Pertamina EP Cepu Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina memperhatikan sarana dan prasarana publik. Termasuk, akses jalan rusak Wonosari-Banyuurip yang rusak selama proyek berlangsung. Selain itu, mereka meminta perhatian dari perusahan plat merah tersebut.
Baca Juga : Sopir Truk Isuzu Asal Malang Meninggal dalam Kecelakaan Karambol di Blitar
"Sudah ada 2 korban penggunaan jalan yang jatuh saat melintas di jalan poros Wonosari-Banyuurip," kata Ketua Kartar Wonosari, Paulus Setiyo kepada awak media, Kamis (18/07/2024).
Dua korban yang jatuh karena jalan rusak, lanjutnya, yakni satu orang pedagang pentol keliling dan satu warga sekitar saat melintasi akses jalan Wonosari-Banyuurip.
Akibat kejadian itu, tambah Paulus, para pemuda melakukan aksi tutup jalan dan penghadangan kendaraan milik vendor Pertamina PT RJA. Kendaraan yang akan melintas menuju lokasi proyek pengerjaan Gudang Bahan Peledak (Handak) dan area sumur SP 5 milik PT Pertamina EP Cepu di Kabupaten Bojonegoro dilarang melintas.
"Akses jalan ini merupakan akses utama alat berat Pertamina atau jalan perlintasan kendaraan bagi vendor-vendor yang akan mengerjakan proyek di area sumur SP 5," tambahnya.
Dia berharap adanya perusahaan Pertamina EP Cepu yang sudah puluhan tahun mengerjakan pengelolaan migas, juga memperhatikan desa-desa yang masuk wilayah kerja mereka.
"Kami harap perusahaan juga peduli terhadap sarana dan prasarana di sekitar wilayah kerja perusahan," tutupnya.
Terpisah, Kades Wonosari FX Widiarto mengklaim bahwa akses jalan Wonosari-Banyuurip yang ditutup pemuda, pada tahun 2024 telah menjadi prioritas. Rencananya, jalan tersebut akan diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PURP-PRKP) Kabupaten Tuban.
"Ya kemarin mulai Selasa ada aksi tutup jalan dan Alhamdulillah, hari Kamis ini ada titik temu," terangnya.
Baca Juga : 3 Hari Jelang Ditutup, Yuk Kader Terbaik PKK Kabupaten Malang Segera Ikuti PKK Awards
Dia menjelaskan, titik temu dimaksudkan dari vendor Pertamina PT RJA akan menambah volume cor. Kemudian, dibuat tambal sulam sementara jalan rusak yang merupakan akses utama alat berat Pertamina.
"Tadi kami bersama Camat Senori dan perwakilan vendor pengawas proyek Handak dan kartar telah sepakat. Pihak vendor akan tambal jalan rusak," katanya.
Sementara saat konfirmasi pihak vendor PT RJA yang beralamat di Jalan Gajah Mada no 24 A Cepu, Blora Jawa Tengah lewat Tony Wijaya, belum memberikan keterangan.
Sebagai informasi tambahan, Pertamina EP Cepu dalam pengelolaan Migas, termasuk pengelolaan sumur tua berada di Wilayah Kerja (WK) Distrik Kawengan. WK ini sering menjadi konflik warga sekitar karena perusahaan dinilai kurang memperhatikan wilayah Wonosari.
Di sisi lain, keberadaan lapangan Distrik Kawengan terbagi di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Yakni dua Desa Kawengan dan Wonocolo milik Kabupaten Bojonegoro. Sedangkan, Desa Wonosari dan Desa Banyuurip di Kabupaten Tuban.(*)