JATIMTIMES - Selama beberapa hari terakhir, Gunung Bromo di Jawa Timur telah diliputi oleh embun es. Fenomena ini menjadi viral di media sosial setelah direkam oleh beberapa wisatawan, salah satunya video dari akun TikTok @peyebromo.
Dalam video berdurasi 31 detik tersebut, embun es tampak menyelimuti sofa jenis bean bag di kawasan Gunung Bromo, dengan suhu mencapai 6°C. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah mengkonfirmasi fenomena ini sebagai embun upas atau frost.
Baca Juga : Wajah Memerah dan Pucat Bisa Menjadi Pertanda Gejala Penyakit Liver, Kenali Sebelum Terlambat
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra, menjelaskan bahwa embun upas adalah fenomena yang sering terjadi di kawasan TNBTS selama musim kemarau. Embun upas muncul karena udara dingin yang disebabkan oleh angin muson timur yang bertiup dari Benua Australia.
"Fenomena ini terjadi saat suhu udara sangat dingin, berkisar antara 5-9 derajat Celsius, dan hanya terlihat pada pagi hari sebelum matahari terbit sepenuhnya," jelasnya.
Hendra juga menyebutkan jika embun upas akan hilang saat matahari mulai terbit. Tanda-tanda akan munculnya embun upas adalah cuaca yang sangat panas pada siang hari sebelumnya dan suhu mendekati titik beku pada malam harinya.
Sementara itu, menurut BMKG, embun upas atau frost terjadi bersamaan dengan suhu dingin yang ekstrim, yang dalam istilah Jawa dikenal sebagai "bediding". Di wilayah Dieng, embun upas sering disebut sebagai "embun racun" karena efeknya yang merusak tanaman kentang.
Beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya embun beku meliputi gerak semu matahari, intrusi suhu dingin, dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian. Bediding sendiri merupakan istilah untuk perubahan suhu yang signifikan, terutama di awal musim kemarau, di mana suhu udara sangat dingin pada malam hingga pagi hari, namun panas menyengat di siang hari.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, menjelaskan bahwa pada bulan Juli, Australia berada dalam periode musim dingin. Pola tekanan udara yang tinggi di Australia menyebabkan angin monsoon dingin Australia bertiup menuju Indonesia. Hal ini memperkuat suhu dingin di beberapa wilayah Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca Juga : Pendakian Semeru Segera Dibuka Kembali setelah 3 Tahun Ditutup
Angin monsoon yang melewati perairan Samudera Indonesia yang juga dingin menyebabkan suhu di beberapa wilayah Indonesia terasa lebih dingin. Selain itu, berkurangnya awan dan hujan juga berkontribusi pada penurunan suhu pada malam hari.
Langit yang bersih memungkinkan panas radiasi bumi dilepaskan ke atmosfer luar, sehingga membuat udara di permukaan lebih dingin pada malam hingga pagi hari.
Fenomena embun upas ini adalah kejadian tahunan yang menarik perhatian banyak orang. Meskipun beberapa orang mengira embun ini sebagai salju, sebenarnya embun upas adalah fenomena alam yang biasa terjadi di daerah pegunungan seperti Bromo dan dataran tinggi lainnya.
Fenomena setahun sekali ini juga menarik untuk dikunjungi. Oleh karenanya, jika kamu ingin menyaksikan embun upas bisa ke Bromo atau kawasan BB TNBTS lainnya pada Juli hingga September.