free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

MPLS 2024, Pj Gubernur Jatim Gelorakan Gerakan Antiperundungan di Sekolah

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : A Yahya

16 - Jul - 2024, 03:06

Placeholder
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mengajak semua pihak terlibat untuk mendukung gerakan anti-perundungan.

JATIMTIMES - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mengajak semua pihak terlibat untuk mendukung gerakan anti-perundungan. Dia tak ingin praktik perundungan atau bullying terjadi lagi di lingkungan sekolah, khususnya di Jatim.

"Kita harus menjadi agen perubahan yang aktif untuk mendukung gerakan anti-perundungan ini," seru Adhy Karyono di sela pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2024 jenjang SMA, SMK dan SLB negeri/swasta, di SMK Negeri 5 Surabaya, Senin (15/7/2024).

Baca Juga : Fatalitas Kecelakaan Masih Tinggi, Operasi Patuh Semeru Digelar Mulai 15-28 Juli 2024 di Kota Batu

Kegiatan ini diikuti oleh 356.644 siswa-siswi se-Jatim via luring maupun daring. Dalam kesempatan itulah Adhy Karyono memimpin deklarasi anti-perundungan. Para siswa antusias dengan menunjukkan ratusan ribu poster anti-perundungan.

Tak hanya itu, dilakukan juga penandatanganan pernyataan anti-perundungan yang diikuti oleh seluruh undangan dan peserta MPLS yang ada. MPLS tahun ini sengaja mengusung tema "Siap Mendukung Anti-perundungan di Jawa Timur". 

Tema ini sangat relevan dengan isu global di mana perundungan atau bullying adalah masalah serius yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan psikologis peserta didik.

"Kalau berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI, kasus perundungan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jadi mari kita ciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif untuk belajar," ungkapnya.

Dirinya kemudian menerangkan, ada beberapa langkah kreatif yang bisa dilakukan untuk meminimalisir perundungan. Antara lain pendidikan karakter, penggunaan teknologi informasi untuk hal positif, pendekatan partisipatif, kerjasama dengan orang tua, serta pelatihan dan pengembangan guru.

Baca Juga : Pemprov Berduka, Kepala Diskop UKM Jatim Andromeda Qomariah Meninggal Dunia

"Kami tidak ingin lagi ada di antara teman-teman semua yang dalam masa orientasi maupun belajar nanti menjadi korban kekerasan atau kerusuhan. Itu fenomena kuno," tegas Adhy Karyono.

Sementara itu, Kadisdik Jatim Aries Agung Paewai mengatakan bahwa apa yang dilakukan selama MPLS ini merupakan bentuk intervensi pemerintah bagi permasalahan yang ada. Diharapkan, ke depannya lingkungan pendidikan Jawa Timur akan menjadi wadah aman yang mencetak lebih banyak SDM berprestasi.

"Dengan deklarasi yang ada ini, kami berharap agar sekolah bukan hanya menjadi tempat menimba ilmu. Tapi juga lingkungan aman di mana anak-anak kita bisa membangun pertemanan, meningkatkan nilai dan karakter, serta bebas mengekspresikan diri sendiri," urainya.


Topik

Pendidikan Mpls Adhy Karyono perundungan bullying



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

A Yahya