free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Acara Clash of Champions Diklaim Tak Berguna dan Tak Terpakai di Dunia Kerja, Benarkah?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

13 - Jul - 2024, 17:06

Placeholder
Poster program Clash of Champions (COC) dari Ruangguru. (Foto: Instagram Ruangguru)

JATIMTIMES - Belakangan ini, program Clash of Champions (COC) dari Ruangguru menjadi sorotan. Di tengah popularitasnya, beberapa warganet mengklaim bahwa acara ini tidak berguna dan tidak relevan di dunia kerja. Namun, benarkah demikian?

Untuk diketahui, Clash of Champions terinspirasi dari program asal Korea Selatan, University War. Program ini menguji kemampuan peserta dalam bidang matematika, deduksi, dan hafalan melalui berbagai tantangan. Peserta tidak hanya bersaing dengan pelajar unggulan dari dalam negeri, tetapi juga dengan mahasiswa dari universitas ternama di luar negeri seperti NUS, NTU, KAIST, dan Oxford University.

Baca Juga : Mengenal Filosofi Kopi Bung Karno di Soekarno Coffee Fest Blitar 2024

Menurut Ilmuwan data, Jihan Gifari, menekankan bahwa meskipun dunia kerja tidak memerlukan kemampuan mengurutkan kartu remi atau menghitung angka dalam kotak, namun kemampuan problem solving yang diasah melalui kompetisi ini sangat penting. Proses memetakan masalah, menemukan pola, dan menetapkan strategi serta solusi adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang pekerjaan.

"Hal yang pertama mereka lakukan adalah memetakan masalah, menemukan pola dalam masalah, sehingga bisa menetapkan strategi dan solusi. Kemampuan ini dibutuhkan dalam pekerjaan apapun, baik itu pekerjaan kantoran, kerja lapangan, maupun bisnis," jelas Jihan, dilansir Instagram pribadinya @jihargifari. 

Lebih lanjut, Jihan mengungkap jika acara ini sangat berpengaruh dalam dunia kerja. Meskipun manfaatnya mungkin tidak langsung terlihat, kemampuan berpikir kritis dan problem solving yang diasah melalui kompetisi ini sangat penting dalam menjalani hidup, termasuk dalam pekerjaan.

"Sebagai contoh, bahkan seorang driver ojek online memerlukan strategi untuk menentukan rute mana yang paling ramai pada waktu tertentu, baik pagi, siang, maupun malam," jelas Jihan. 

"Apalagi dalam dunia bisnis, yang pada dasarnya adalah tentang menyelesaikan masalah orang lain. Misalnya, mahasiswa yang malas mencuci baju membuka peluang untuk usaha laundry, atau orang-orang kaya yang membutuhkan manajemen investasi untuk mengelola uang mereka," tambahnya. 

Baca Juga : Support Bank Jatim untuk Soekarno Coffee Fest Blitar 2024: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal dan Inovasi Anak Muda

Sementara itu, Digital Creator, Forendelba, menambahkan bahwa setiap peserta memiliki strategi berbeda untuk menyelesaikan satu soal. Hal ini menunjukkan betapa menariknya pendekatan yang berbeda-beda dalam setiap problem solving. Implementasi langsung dari strategi ini dalam kehidupan nyata juga menunjukkan betapa berpengaruhnya kemampuan tersebut.

"Di COC ada satu soal, tetapi setiap orang punya strategi berbeda, dan itu sangat menarik. Implementasi langsung dari strategi tersebut dalam kehidupan nyata sangat berpengaruh," tambah Forendelba.

Jadi, klaim bahwa acara Clash of Champions tidak berguna dan tidak relevan di dunia kerja tampaknya tidak berdasar. Kemampuan berpikir kritis dan problem solving yang diasah melalui kompetisi ini sangat penting dan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan. Baik untuk pekerjaan dengan penghasilan ratusan miliar maupun ratusan ribu, problem solving adalah keterampilan yang sangat penting. 


Topik

Serba Serbi Clash of Champions COC



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri