JATIMTIMES - Emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Emosi yang kuat, seperti cinta, kesedihan, marah, kegembiraan, atau ketakutan, merupakan indikasi penting tentang bagaimana seseorang merespons situasi tertentu.
Namun, cara seseorang mengungkapkan emosi tersebut dapat memengaruhi dirinya atau orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengenali, mengatur, dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan produktif.
Dengan latihan mengelola emosi, seseorang dapat menghindari perilaku agresif dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain. Psikolog Irma Gustiana A, melalui akun Instagram pribadinya @ayankirma, membagikan enam langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi.
1. Identifikasi Emosi yang Dirasakan
Langkah pertama dalam mengelola emosi adalah mengidentifikasi apa yang sedang dirasakan. Pertanyaan yang bisa diajukan kepada diri sendiri antara lain:
- Apa yang aku rasakan saat ini? (kecewa, bingung, marah)
- Apa yang terjadi hingga membuatku merasa seperti ini? (karena diabaikan, kurang kooperatif)
- Apa yang ingin aku lakukan terhadap perasaan ini? (berteriak, melampiaskan frustrasi dengan melempar barang, membalas dengan kata kasar)
- Apakah ada cara yang lebih baik untuk menghadapi situasi ini? (menarik napas dalam, minum segelas air hangat, mengatakan ketidaknyamanan atau minta bantuan)
2. Menerima Emosi yang Dirasakan
Emosi adalah pembawa pesan yang netral. Meskipun terkadang memunculkan perasaan tidak menyenangkan, emosi tetap memberi kita informasi penting yang bisa digunakan. Contohnya, “Saya kesal karena dia nggak mendengarkan saya. Saya harus berulang kali bilang...”
3. Menulis Mood Tracker
Menulis (atau mengetik) perasaan dan respons yang muncul membantu menemukan pola yang mengganggu. Ini juga membantu mengenali keadaan tertentu, seperti masalah di tempat kerja atau konflik keluarga, yang berkontribusi pada emosi sehingga bisa menemukan cara yang efektif untuk mengelolanya.
4. Latihan Pernapasan
Latihan pernapasan dalam bisa membantu menenangkan diri dan mundur selangkah dari emosi yang intens. Saat mulai merasakan emosi negatif, coba:
- Tarik napas perlahan.
- Tahan napas selama tiga hitungan, lalu hembuskan perlahan.
- Pertimbangkan mantra seperti “Saya tenang” atau “Saya santai”.
5. Menjauh dan Memberi Jarak Fisik atau Mental
Selain menjauh secara fisik, kita juga bisa membuat jarak mental dengan mengalihkan perhatian. Cobalah:
- Jalan-jalan
- Menonton film komedi
- Ngobrol dengan orang yang dicintai
- Menghabiskan beberapa menit dengan hewan peliharaan
6. Kelola Emosi dengan Menerapkan Pola Kebiasaan yang Sehat
Lakukan beberapa hal berikut ini:
- Tidur yang cukup
- Meluangkan waktu untuk bicara (dan tertawa) dengan teman-teman
- Latihan meditasi atau olahraga
- Menghabiskan waktu di alam
- Meluangkan waktu untuk relaksasi dan hobi
Jika semua cara telah dicoba tetapi emosi masih intens dan mengganggu, Irma menyarankan untuk melakukan sesi konsultasi dengan ahli. Sebab para ahli dapat memberikan dukungan yang penuh kasih dan bebas penilaian agar kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap emosi yang tidak teratur
- Mengatasi perubahan suasana hati yang parah
- Belajar bagaimana mengatur perasaan yang intens
- Melatih perasaan yang intens dan membingkai ulang pikiran dalam menghadapi situasi yang menantang
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan seseorang dapat mengelola emosi dengan lebih baik dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan orang lain. Semoga membantu!