JATIMTIMES- Operasi pencarian Gunawan, korban yang tertimbun tanah longsor di Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, memasuki fase kritis. Setelah satu pekan tanpa hasil, tim penyelamat memutuskan untuk memperpanjang upaya pencarian hingga dua hari lagi. Langkah ini diambil setelah melalui koordinasi intensif dan arahan dari pimpinan.
Yoni Fariza, Komandan Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek, mengungkapkan bahwa hingga hari ketujuh, pencarian Gunawan belum menunjukkan hasil yang diharapkan.
"Kita sudah bekerja tanpa henti selama seminggu, namun belum ada tanda-tanda keberadaan Gunawan," katanya pada Minggu (7/7/2024).
Yoni menjelaskan, kondisi medan yang sulit menjadi tantangan utama dalam operasi ini. Material longsor yang terdiri dari tanah liat dan air, tanpa bebatuan yang stabil, memperparah situasi dan mempersulit upaya pencarian.
Menurut Yoni, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku sebenarnya menetapkan batas waktu pencarian hingga Sabtu, 6 Juli 2024. Namun, mengingat kompleksitas situasi dan pentingnya menemukan Gunawan, keputusan diambil untuk memperpanjang pencarian hingga Senin, 8 Juli 2024.
"Setelah mempertimbangkan semua faktor dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, kami sepakat untuk melanjutkan pencarian selama dua hari lagi," ujarnya.
Pencarian dilanjutkan pada Minggu pagi ini, dengan melibatkan total 150 personel gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta beberapa alat berat.
"Kami menggunakan segala sumber daya yang kami miliki untuk mencari Gunawan. Ini adalah upaya bersama yang melibatkan banyak pihak," jelas Yoni.
Ia juga menekankan pentingnya semangat dan kolaborasi tim dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini.
Longsor yang terjadi pada Minggu, 30 Juni 2024, sore itu menimpa kandang ayam broiler milik Gunawan. Saat kejadian, Gunawan sedang memanen ayam bersama Dwi Antoko, yang berhasil selamat dari bencana tersebut. Longsor juga merenggut nyawa dua orang lainnya, Mugiono dan Jarianto.
Baca Juga : Pengamalan Tri Dharma PT, Prodi Pendidikan Geografi Unikama Sosialisasikan Mitigasi Bencana
Kedua korban tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada malam yang sama. Anto, yang selamat dari insiden itu, menceritakan bahwa mereka berdua sempat mencoba menyelamatkan diri ketika tanah mulai longsor.
"Kami merasakan getaran dan melihat lampu bergoyang. Saya langsung menarik tangan Pak Gunawan dan berusaha keluar, tapi longsor terlalu cepat," ungkap Anto, masih dengan jelas mengingat kengerian saat itu.
Ivong Bettryanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, menyatakan bahwa tim terus melakukan yang terbaik dalam kondisi yang sangat menantang ini. "Material longsor yang sangat tebal dan berair membuat pekerjaan menjadi sangat sulit. Kami menggunakan alat berat dan penyemprotan diesel untuk membantu mengurai tanah, tetapi prosesnya tetap lambat," katanya.
Ivong juga menambahkan bahwa keselamatan tim penyelamat tetap menjadi prioritas utama. "Kami harus berhati-hati karena tanah yang basah dan lembut masih berpotensi longsor lagi," jelasnya. Ia menyatakan, bahwa setiap keputusan untuk memperpanjang pencarian didasarkan pada evaluasi menyeluruh dan analisis risiko di lapangan.
Keluarga dan masyarakat setempat terus berharap dan berdoa agar Gunawan dapat ditemukan. Mereka mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh tim pencari. Dengan perpanjangan waktu pencarian hingga Senin, tim penyelamat berharap dapat memberikan kepastian kepada keluarga Gunawan dan seluruh komunitas yang terdampak oleh bencana ini.
"Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin dan berharap hasil terbaik dalam beberapa hari ke depan," tutup Yoni Fariza, mengakhiri keterangannya.
