JATIMTIMES - Kabupaten Tulungagung tengah dilanda krisis penghijauan di kawasan Geosite Gua Tenggar yang terletak di Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung. Dirangkum dari laman DPRD Tulungagung, Sabtu, 6 Juli 2024, pentingnya pemulihan kawasan hutan di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung jadi sorotan Ketua Dewan.
Marsono Ketua DPRD Tulungagung menerangkan kawasan hutan yang berada di Gua Tenggar harus segera dilakukan penghijauan agar tidak tandus. “Masyarakat diharapkan, dapat memulai upaya meningkatkan kesadaran dengan penggunaan pupuk organik serta pembuatan biopori pada lahan tandus untuk menyimpan air dan meningkatkan kualitas tanah,” jelas Marsono.
Baca Juga : Benarkah Kebanyakan Gula dalam Tubuh Bisa Bikin Ginjal Bocor?
Keterangan ini disampaikan saat audiensi dengan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR) PC Tulungagung di Ruang Aspirasi Kantor DPRD Tulungagung pada Kamis (4/7) lalu. Pihaknya juga menyoroti lahan pertanian jagung yang menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan di wilayah selatan Tulungagung.
Menurutnya, pembuatan biopori atau lubang air disinyalir mampu menjadi tempat penyimpanan humus tanah yang bagus demi menjaga kelestarian dan kesuburan tanah. "Hal ini juga dapat mengikat sedimen tanah dan mencegah terjadinya longsor,” lanjutnya.
Marsono dalam kesempatan ini turut memberikan apresiasi atas upaya penghijauan dan pembuatan sumur bor yang dilakukan IKA UNAIR PC Tulungagung. Program ini diproyeksikan mampu memperbanyak bahan probiotik pengurai pupuk organik. Kondisi ini penting guna mempercepat kesuburan tanah di wilayah tersebut agar layak tanam juga mengembalikan kesehatan tanah yang diakibatkan penggunaan pupuk kimia sintesis.
Didik Isdianto, Dewan Penasihat IKA UNAIR menegaskan komitmen yang dilakukan IKA UNAIR untuk melakukan upaya reboisasi di Desa Tenggarejo. Dia menyatakan, pendampingan terhadap masyarakat akan terus dilakukan demi membangun kesadaran akan pentingnya kawasan hijau di wilayah tersebut.
Baca Juga : Perutnya Makin Membesar, Syahrini Ogah Pakai Heels, Bahaya?
“Mengembalikan hutan yang hijau sangat penting dan perlu segera dilakukan. Hutan yang tandus berbahaya dan berpotensi menimbulkan bencana bagi warga sekitar,” terangnya.
Audiensi kali ini turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Tulungagung dan Ketua Komisi B DPRD Tulungagung juga perwakilan warga Desa Tenggarejo.