JATIMTIMES - Playing Victim saat ini tengah ramai menjadi perbincangan warganet. Hal itu menyusul viralnya curhatan Thariq Halilintar di channel YouTube Denny Sumargo beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Thariq blak-blakan mengungkap jalinan asmaranya dengan dua gadis yaitu Fuji serta Aaliyah Massaid. Yang menjadi sorotan netizen adalah saat Thariq curhat mengenai hubungan asmaranya dengan Fuji. Dimana dalam curhatannya, Thariq mengaku jika dirinya justu merasa jauh dari Tuhan. Hidupnya pun kehilangan arah ketika masih menjalani hubungan di masa lalu.
Baca Juga : Sosok Abdul Lukman Hakim, Pengacara Viral yang Dilabrak Anak Saat Nikah Siri
Saat itu, Thariq tidak menyebutkan secara spesifik hubungan dengan siapa yang ia maksud. Namun netizen menduga jika hal terjadi saat dirinya bersama Fuji.
Terkait dengan hal itu, netizen pun menyebut jika Thariq playing victim. Komentar tersebut salah satunya dituliskan oleh akun @kabarheboh13.
"Playing victim gak sih Thoriq ini?" tulis keterangan di video tersebut." Dikutip Jumat (5/7/2024).
Lantas apakah arti dari playing victim yang kini viral?
Arti Playing Victim
Dilansir dari berbagai sumber, Playing Victim adalah kondisi saat seseorang merasa menjadi korban. Padahal bisa jadi, bukti menunjukkan sebaliknya alias dia adalah pelakunya.
Secara sederhana Playing victim adalah ‘mentalitas sebagai korban’. Playing victim adalah masalah kesehatan mental yang berdampak pada hubungan, pekerjaan, dan kesehatan.
Playing victim akan sangat mengganggu hubungan sebab dia akan menempatkan orang lain pada posisi yang selalu salah. Jika korban playing victim tidak kuat mental, bisa jadi mereka akan mengalami gangguan psikologis yang serius.
Ciri-ciri orang yang playing victim
1. Menempatkan diri sebagai korban dan menjual kesulitan diri untuk mendapat belas kasihan
Pertama, orang yang suka playing victim akan mengambil sikap sebagai korban. Ia juga menganut keyakinan bahwa hidupnya lebih sulit daripada hidup orang lain.
Baca Juga : Beritakan Kekerasan Seksual Ketua KPU, AJI Imbau Pers Patuhi Kode Etik Jurnalistik
Orang tersebut sibuk dengan dirinya sendiri dan percakapannya hanya sepihak. Dia menolak empati pendengar karena tujuan sebenarnya bukanlah untuk merasa lebih baik, melainkan untuk mengendalikan orang lain.
2. Selalu memutar fakta dan merasa dirinya sebagai pihak yang paling dirugikan
Kedua, orang yang suka playing victim akan selalu bertindak sebagai pihak yang rentan dan dirugikan. Tujuannya tidak lain yakni membuat orang lain merasa bersalah.
Dia mungkin menggunakan kesulitan sebagai alasan untuk mengeksploitasi kebaikan seseorang.
3. Sering mengungkit kesakitan masa lalu agar dicap sebagai "yang paling tersakiti"
Ketiga, individu yang memiliki mentalitas korban sering kali berusaha menghindari akuntabilitas.
Ia akan menggunakan kesulitan masa lalu untuk bersembunyi dari kesalahan masa kini. Misalnya ketika dia berselingkuh, dia akan mencoba membuat narasi bahwa dia adalah anak broken home.
Orang yang playing victim akan mengatakan bahwa dia tak punya sosok panutan dalam berhubungan sehingga dia melakukan selingkuh.