JATIMTIMES - Olahraga paralayang tengah menjadi perbincangan di Kota Batu. Terlebih karena gelaran International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) 4th Series sejak Kamis (4/7/2024). Dengan adanya kompetisi tersebut, Paralayang Indonesia beserta para atletnya tengah mengejar target naik ranking di tingkat dunia.
Hal tersebut disampaikan Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jatim Arief Eko Wahyudi di sela-sela IPAC 4th Series di landing area Desa Songgokerto. Dikatakan, setiap bulannya ranking dunia paralayang akan di-update.
Baca Juga : PSSI Jatim Kumpulkan Pelatih, Sosialisasi Pedoman Cetak Pemain Standar Timnas
"Target kita meningkatkan ranking Indonesia di dunia. Hingga pada akhir tahun kita bisa lima besar. Saat ini peringkat enam. Sedangkan di Asia, peringkat satu China dan kita (Indonesia) kedua," ujar Arief.
Pada IPAC 4th Series, atlet dari Indonesia, Malaysia dan Korea Selatan berebut posisi dan nilai tertinggi pada beberapa kategori. Antara lain overall, team, women dan junior. Para pilot parasut berlomba dari landasan puncak Gunung Banyak dan finis di area landing Desa Songgokerto.
Menurut Arief, untuk menjaring yang terbaik, kejuaraan di Indonesia dikemas dalam bentuk IPAC series. Dengan junlah peserta mencapai 62, diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan paralayang Kota Batu khususnya dan Indonesia umumnya.
Di sisi lain, atlet juga disiapkan untuk ajang Pekan Olahraga Nasional beberapa bulan lagi. Menurut Arief, Kota Batu menjadi salah satu lokasi terbaik untuk atlet Jatim bisa mempersiapkan diri dan melakukan training awal.
"Kita berharap terus menjaga kualitas. Dengan kompetisi resmi antarnegara sesuai regulasi akan terbuka untuk paragliding internasional," tambahnya.
Menurut Arief, sejumlah atlet yang berpotensi dari Jawa Timur dikabarkan sempat turun ranking. Pasca-IPAC 4th Series, para atlet Jatim diharapkan dapat merangkak naik dengan berkompetisi secara maksimal.
Baca Juga : Bapanas Targetkan Pabrik Gula Krebet Baru Produksi Gula 2,4 Juta Ton di 2024
"Karena kita fokus meningkatkan rangking dunia di paralayang. Alhamdulillah Jatim juga rutin mengadakan liga untuk junior. Lomba akan dilaksanakan pada bulan Oktober di Jember," imbuhnya.
Paraglider asal Korea Selatan Kim Ki Hyeon menyampaikan dirinya baru pertama mencoba paralayang di Batu dan merasa senang bisa ikut kompetisi IPAC. Dirinya mengakui beberapa atlet dari Indonesia yang ia kenal memiliki kemampuan yang baik dalam paralayang akurasi.
"Atlet Indonesia, Javro dan Joni, saya sering kompetisi bersama. Ada nama Rika juga atlet wanita juara dunia. Saya menikmati paralayang, sangat senang bisa ke sini. Jika saya memiliki kesempatan, saya akan kembali lagi ke sini tahun depan," ucap Kim.