JATIMTIMES - Dalam upaya menjaga kestabilan pasokan pakan ternak ayam petelur, Pemerintah Kabupaten Blitar menjalin sinergi dengan Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu di Nusa Tenggara Barat. Pada Kamis (4/7/2024), 40 ton jagung dari total 1.000 ton yang direncanakan mulai tiba di Blitar.
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, di Gedung Bulog Bence, Kecamatan Garum.
Baca Juga : Gerakan Jogo Punden: Budayawan Blitar Pasang Plakat di Makam Tiga Putri Mataram
Bupati Blitar, Rini Syarifah, yang lebih dikenal dengan sebutan Mak Rini, menyatakan bahwa kerja sama ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ayam petelur di Kabupaten Blitar.
“Berdasarkan data Tahun 2023, produksi jagung di Kabupaten Blitar mencapai 244.588 ton atau rata-rata 670 ton per hari, sementara kebutuhan peternak mencapai 900 ton per hari,” ujarnya.
Dengan demikian, defisit harian sekitar 230 ton perlu segera diatasi.
Mak Rini menekankan bahwa Kabupaten Blitar adalah penyumbang sekitar 30% dari produksi telur nasional. Oleh karena itu, kestabilan pasokan pakan ternak sangat krusial.
“Dengan adanya pasokan dari NTB, diharapkan dapat menjaga ketersediaan pakan jagung sehingga bisa menstabilkan harga. Ini adalah langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Pemerintah Kabupaten Blitar.
“Kolaborasi antar daerah seperti ini menjadi solusi yang sangat efektif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Pasokan jagung dari NTB akan sangat membantu menutupi kebutuhan pakan ternak di Blitar,” ungkapnya.
Jagung, menurut Arief, adalah komoditas pangan strategis yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan nasional. “Produksi jagung di Kabupaten Blitar tahun 2023 mencapai 244.588 ton, namun kebutuhan harian peternak mencapai 900 ton. Oleh karena itu, distribusi 40 ton jagung yang diterima hari ini harus dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Mak Rini juga menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan tidak hanya sebatas pengiriman jagung saat ini saja, namun juga dapat berlanjut ke masa depan.
“Kami berharap, ke depan kita tetap bisa menjalin kerja sama dengan Bima dan Dompu. Kita akan membantu menyerap jagung dari sana, karena produksi jagung di wilayah Blitar sendiri belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan,” katanya.
Ia juga mengajak semua pihak terkait, baik dari pemerintah, petani, pengusaha, maupun masyarakat luas, untuk bekerja sama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. “Mari kita jadikan momen ini sebagai momentum untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan,” tutup Mak Rini.
Dengan adanya pasokan jagung tambahan dari NTB, diharapkan Kabupaten Blitar dapat terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu penyuplai telur terbesar di Indonesia. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antar daerah dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di tingkat nasional.