JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, secara month to month (m-to-m) Kota Pahlawan mengalami deflasi sebesar 0,37 persen pada periode Juni 2024. Salah satu penyumbang deflasi m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau.
"Kelompok ini pada Juni 2024 memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m sebesar 0,29 persen," tulis BPS Surabaya dalam laporan terbarunya, Senin (1/7/2024).
Baca Juga : Unisma Punya Nahkoda Baru, Prof Junaidi Mistar Dilantik Sebagai Rektor Periode 2024-2028
Lebih lanjut, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu daging ayam ras sebesar 0,12 persen. Kemudian, bawang merah berandil sebesar 0,10 persen.
Sumbangan deflasi juga berasal dari komoditas tomat sebesar 0,05 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, ikan mujair sebesar 0,02 persen, serta semangka, pisang, gula pasir, dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01.
Selain pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok transportasi pada Juni 2024 juga memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m sebesar 0,10 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu angkutan udara sebesar sebesar 0,10 persen," jelas BPS Surabaya.
Sementara itu, secara year on year (y-on-y), pada Juni 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,35 persen. Sementara secara year to date (y-to-d), Kota Surabaya mengalami inflasi sebesar 0,72 persen.
Baca Juga : Forum Warga Kota Batu Minta Makam Eddy Rumpoko Segera Dipindahkan
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,61 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,8 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,38 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen, serta kelompok transportasi sebesar 2,14 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juni 2024, antara lain beras, emas perhiasan, mobil, daging ayam ras, akademi/perguruan tinggi, angkutan udara, bawang putih, bawang merah, gula pasir, dan tukang bukan mandor.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain telur ayam ras, telepon seluler, cabai rawit, udang basah, kue bolu/tart, ikan gurame, ikan bandeng/ikan bolu, labu siam/jipang, ayam hidup, dan apel.