JATIMTIMES - Desa Kandangan di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, kembali menjadi pusat perhatian setelah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto memberikan apresiasi tinggi terhadap wisata Sumur Amber.
Dalam kunjungannya untuk penilaian Lomba BUMDesa Tingkat Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto mengungkapkan kekagumannya terhadap pengelolaan dan potensi yang dimiliki destinasi wisata alami tersebut.
Baca Juga : FTI dan Fakultas Teknik Unisba Blitar Jalin MoA dengan Uniska Kediri
Sumur Amber, yang juga dikenal dengan Sumber Kandangan, adalah sebuah sumber mata air alami yang terletak di bawah tiga pohon beringin besar. Sumber ini menjadi daya tarik utama Desa Kandangan dan telah dikembangkan secara optimal oleh BUMDesa Podo Makmur, yang mewakili Kabupaten Blitar dalam lomba BUMDesa tingkat provinsi tahun ini.
“Wisata Sumur Amber adalah contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dikelola dengan baik untuk meningkatkan ekonomi desa. Saya sangat kagum melihat bagaimana BUMDesa Podo Makmur berhasil memanfaatkan sumber daya alam mereka,” kata Budi Sarwoto saat berbicara kepada media ini di lokasi wisata, Kamis (27/6/2024).
Sumur Amber tidak hanya menarik karena keindahan alaminya tetapi juga dipercaya memiliki khasiat untuk terapi penyakit seperti stroke dan asma. Air yang jernih dan iklim sejuk di sekitarnya membuat tempat ini menjadi pilihan favorit bagi pengunjung yang mencari ketenangan dan manfaat kesehatan.
Sejak dibuka untuk umum pada Juni 2022, Sumur Amber telah menjadi magnet wisata yang mendukung peningkatan pendapatan asli desa (PAD) secara signifikan.
Budi Sarwoto menyoroti pentingnya pendekatan berbasis potensi lokal yang diadopsi oleh BUMDesa Podo Makmur. “Banyak BUMDesa yang hanya meniru model dari tempat lain tanpa mempertimbangkan apa yang terbaik untuk desa mereka. Di sini, BUMDesa Podo Makmur telah melihat dan menggali potensi yang ada, kemudian mengembangkannya menjadi sumber pendapatan yang produktif,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Budi Sarwoto juga berkesempatan untuk melihat langsung pengelolaan Sumur Amber yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda karang taruna. Kolaborasi ini tidak hanya menciptakan peluang kerja tetapi juga meningkatkan keterlibatan komunitas dalam pembangunan desa.
“Saya melihat bahwa BUMDesa Podo Makmur tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Ini adalah model yang sangat baik untuk diikuti oleh desa-desa lain,” tambah Budi.
Selain menikmati pemandangan dan fasilitas yang ada, Budi Sarwoto juga mendengarkan cerita dari pengunjung dan pengelola tentang manfaat yang mereka rasakan dari keberadaan Sumur Amber. Salah seorang pengelola bercerita bahwa Sumur Amber selalu ramai, terutama saat hari libur. Pengunjung dari berbagai daerah datang untuk berendam dan merasakan manfaat kesehatan dari air yang mengalir jernih.
“Kami sering mendapatkan testimoni positif dari pengunjung yang merasa kondisi kesehatan mereka membaik setelah berendam di sini. Ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi wisatawan tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan BUMDesa,” ungkap pengelola.
Baca Juga : Hengky Kurniawan Sebut Dapat Arahan dari Petinggi Partai untuk Jadi Calon Wali Kota Blitar
Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Timur juga mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blitar dan sinergi yang kuat antara pemerintah desa dan masyarakat setempat. “Dukungan dari semua pihak sangat penting. BUMDesa Podo Makmur telah menunjukkan bagaimana kerjasama yang baik dapat menghasilkan dampak positif yang nyata bagi desa,” katanya.
Budi Sarwoto menekankan bahwa contoh sukses seperti BUMDesa Podo Makmur dan Sumur Amber harus diangkat sebagai inspirasi untuk desa-desa lain di Jawa Timur.
“Kami di Dinas PMD akan terus mendukung dan mendorong inisiatif seperti ini. Harapan kami, lebih banyak desa di Jawa Timur yang bisa menemukan dan mengembangkan potensi lokal mereka seperti yang dilakukan di Desa Kandangan,” tutupnya.
Dengan antusiasme yang besar, Budi Sarwoto meninggalkan Desa Kandangan dengan pesan optimisme. Pengelolaan yang baik dan pemanfaatan potensi lokal seperti yang dilakukan oleh BUMDesa Podo Makmur di Sumur Amber bukan hanya membawa manfaat ekonomi tetapi juga mempromosikan identitas dan kekayaan budaya desa itu sendiri.
BUMDesa Podo Makmur dari Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, berhasil menjadi wakil Kabupaten Blitar dalam ajang bergengsi Lomba BUMDesa Tingkat Jawa Timur 2024. Setelah melewati seleksi ketat, BUMDesa Podo Makmur masuk dalam daftar 6 besar yang akan dinilai secara langsung pada Kamis 27 Juni 2024.
Budi Sarwoto menyatakan bahwa penilaian lapangan ini mencakup berbagai aspek seperti kelembagaan, keuangan, kemitraan, serta dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat setempat. "Bum Desa Podo Makmur telah menunjukkan pengelolaan yang baik dan pemanfaatan potensi lokal yang luar biasa. Kami berharap mereka dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur," ungkap dia.
BUMDesa Podo Makmur telah dikenal dengan pengelolaan destinasi wisata Sumur Amber yang kini menjadi ikon Desa Kandangan, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli desa (PAD). Prestasi ini diharapkan dapat membawa BUMDesa Podo Makmur menuju tingkat nasional dan mempromosikan potensi desa di Kabupaten Blitar lebih luas lagi.
