JATIMTIMES - Internasionalisasi bahasa Indonesia tentunya menjadi sebuah cita-cita besar. Dalam upaya ini, tentu diperlukan berbagai macam langkah strategis dalam upaya menginternalisasi bahasa Indonesia. Langkah-langkah ini dapat berupa peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), melalui riset dan yang lainnya.
Seperti halnya yang dilakukan Faizin, salah satu dosen kampus swasta di Malang. Faizin melakukan penelitian dan mengembangkan terkait model konfigurasi sistemis berbasis digital pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
Baca Juga : Ramai Tagar #JusticeForVendor Buntut Gagalnya Konser Lentera Festival
Model pembelajaran konfigurasi sistemis berbasis digital ini memang hanya diperuntukkan untuk proses pembelajaran dalam program BIPA.
Hasil pengembangan produk dalam penelitian tersebut, berupa model pembelajaran konfigurasi sistemis berbasis digital yang memuat beberapa perangkat pembelajaran. Di antaranya adalah buku ajar BIPA Mentari Indonesia, lembar kerja mahasiswa, buku pedoman dosen, buku pedoman penilaian, RPS dan Silabus.
Model ini dijelaskan Faizin memiliki beberapa keunggulan. Pengembangan model ini selalu mempertimbangkan faktor karakteristik pembelajar dari berbagai negara berbeda.
Kemudian, model ini dikembangkan dari pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan BIPA. Lebih dari itu, fokus kegiatan pembelajaran nantinya juga akan bertahap dan lebih terarah. Hasilnya, penguasaan dan peningkatan tentang ketrampilan berbahasa akan menjadi lebih baik.
"Berdasarkan skor empat kevalidan yang ditetapkan BNSP, model ini sangat valid," tegasnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukannya, maka model pembelajaran ini sangatlah efektif digunakan mahasiswa BIPA. Pertumbuhan positif terjadi sangat signifikan terhadap evaluasi atau penilaian hasil belajar, baik itu, menulis, membaca, menyimak dan berbicara.
"Hal ini berarti model pembelajaran ini efektif untuk mahasiswa BIPA," terangnya.
Baca Juga : 602 Petugas Pantarlih untuk Pilkada Kota Batu Ditetapkan, Proses Coklit Mulai Hari Ini
Lebih lanjut, bahwa model ini juga dapat diimplementasikan dalam sebuah proses untuk pemerolehan bahasa asing lainnya, seperti halnya bahasa Inggris yang diajarkan di jenjang SMP ataupun SMA. Akan tetapi, hal jni perlu penyesuaian yang menyesuaikan karakteristik siswa, serta kaitan dengan materi bahasa.
Lebih lanjut dijelaskan Faizin, bahwa model ini dapat satu dasar atau salah satu guiden yang dapat dipertimbangkan pemerintah dalam mendukung program BIPA dapat berjalan dengan optimal.
Internasionalisasi bahasa Indonesia, tentunya juga sangat diperlukan dukungan dari pemerintah. Maka, support ini sangatlah penting dan dapat berupa sebuah ketetapan kebijakan yang kemudian memfasilitasi pengembangan program BIPA, baik berupa anggaran ataupun menambah fasilitasi pembelajaran.
"Dengan begitu, maka tujuan menginternasionalisasi bahasa Indonesia dapat lebih cepat terwujud," pungkasnya.