JATIMTIMES - Kasus kecelakaan yang melibatkan bus dan truk sering dipicu oleh rem blong. Salah satu penyebab utama rem blong ini adalah penggunaan rem utama yang berlebihan sehingga menyebabkan komponen rem mengalami overheat dan akhirnya malfungsi.
Investigator senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengungkapkan bahwa hampir semua peristiwa rem blong terjadi di jalan menurun. Dia juga menyebut minimnya pengetahuan teknik mengemudi juga menjadi faktor penyebab kecelakaan kerap terjadi.
Baca Juga : Polisi Selidiki Penemuan Jenazah Pria Telungkup di Mes Perusahaan
Menurut Wildan, para pengemudi harus dibekali dengan teknik mengemudi yang tepat, terutama ketika melewati jalan menurun. “Hal ini tak lepas dari minimnya pengetahuan. Maka dari itu setiap sopir bus dan truk harus dibekali dengan teknik mengemudi saat melewati jalan menurun. Tak cukup hanya mengandalkan autodidak,” ujar Wildan dilansir Gridoto, Senin (24/6).
Dia juga menekankan bahwa perusahaan transportasi yang memiliki kendaraan niaga harus berperan aktif dalam memberikan pengetahuan ini kepada para pengemudinya. Selain itu, perusahaan harus mengontrol dan memastikan bahwa teknik mengemudi yang benar diterapkan oleh pengemudi mereka.
Lebih lanjut, Wildan menjelaskan saat melewati jalan menurun, pengemudi harus menggunakan gigi rendah dan tidak menginjak pedal rem secara terus-menerus. Sebagai gantinya, laju kendaraan harus diperlambat menggunakan exhaust brake.
“Sepele, seperti ketika akan melewati jalan menurun, pengemudi harus menggunakan gigi rendah dan tidak boleh menginjak pedal rem, tapi laju kendaraan harus diperlambat dengan exhaust brake,” jelasnya.
Dijelaskan Wildan, penggunaan rem utama secara berulang dan panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi rem. Oleh karenanya, pengemudi harus mengatur waktu penggunaan rem utama dan memanfaatkan engine brake sebanyak-banyaknya.
Baca Juga : Ini Keutamaan Mengunjungi Orang yang Baru Pulang Haji
Engine brake ini, kata Wildan, bekerja dengan menggunakan gigi rendah dan mengaktifkan exhaust brake untuk memperlambat laju kendaraan. “Jika tidak perlu, pedal rem tidak usah diinjak. Perlambatan kendaraan bisa diwakilkan dengan engine brake yakni menggunakan gigi rendah dan mengaktifkan exhaust brake,” pungkas Wildan.
Dengan memahami dan menerapkan teknik mengemudi yang benar, risiko kecelakaan akibat rem blong dapat diminimalisasi. Peran aktif perusahaan transportasi dalam memberikan pelatihan dan kontrol juga sangat penting untuk meningkatkan keselamatan di jalan.