JATIMTIMES - Dalam upaya menjaga kelancaran distribusi air untuk pertanian, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi bergerak cepat menangani kerusakan saluran irigasi.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Dr. Guntur Priyambodo, langkah tanggap darurat ini menjadi prioritas utama dalam rangka memastikan bahwa kebutuhan air para petani di wilayah Banyuwangi tetap terpenuhi, khususnya pada musim tanam yang sedang berlangsung.
Baca Juga : Pilkada Jatim 2024: PDIP Pertimbangkan Tri Rismaharini dan Pramono Anung
Penanganan kerusakan salah satunya dilaksanakan di wilayah saluran sekunder Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Tim tanggap darurat Dinas PU Pengairan Banyuwangi bergerak cepat dan tepat, bekerja tanpa henti untuk melakukan program perbaikan sementara agar aliran air dapat segera kembali normal.
Program perbaikan yang dilaksanakan meliputi pembersihan material yang menyumbat saluran, hingga penguatan dinding saluran irigasi yang longsor. Pengerjaan dilakukan secara gotong royong oleh Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Pesanggaran bersama Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), tokoh masyarakat dan warga petani desa setempat
"Kami segera menurunkan tim teknis ke lapangan begitu menerima laporan dari masyarakat. Kami juga dibantu Korsda, HIPPA dan masyarakat setempat," jelas Guntur kepada JatimTimes, Jumat (21/6/2024) kemarin.
Dalam jangka panjang, Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem irigasi yang ada guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Baca Juga : Seblang Bakungan Banyuwangi Kembali Digelar, Angkat UMKM dan Ekonomi Kreatif
Salah satu langkah yang akan dilaksanakan adalah peningkatan infrastruktur irigasi dengan memperkuat dinding saluran dan membangun sistem pembuangan air yang lebih baik untuk menghadapi curah hujan yang tinggi.
“Kami juga akan meningkatkan frekuensi pemeliharaan rutin agar potensi kerusakan dapat terdeteksi lebih dini," ungkap Guntur.