JATIMTIMES– Kontestasi politik di Kota Blitar untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwali) 2024 mulai memanas dengan kabar terbaru koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pengumuman ini disampaikan oleh Sekretaris Desk Pilkada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Blitar, Arif Kurniawan, pada Jumat (21/06/2024).
Baca Juga : Granit Infiniti 1 Meter: Estetika Premium dengan Diskon Spesial di Graha Bangunan Blitar
"PKB dan PDIP telah bersepakat untuk bekerjasama. Kerjasama dalam pilkada itu hal yang biasa dan lumrah," ungkap Arif.
Koalisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi kedua partai dalam meraih kemenangan di Pilwali mendatang. Dengan koalisi ini, PDIP dan PKB sepakat untuk mengusung satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar.
PDIP dan PKB, yang masing-masing memiliki 8 dan 5 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar, telah membahas komposisi calon yang akan diusung. Sesuai dengan perolehan kursi di DPRD, PDIP kemungkinan besar akan mengisi posisi calon Wali Kota (Cawali), sedangkan PKB akan mengisi posisi calon Wakil Wali Kota (Cawawali).
"Berdasarkan perolehan kursi DPRD, PDIP dengan 8 kursi dan PKB dengan 5 kursi, kemungkinan besar PDIP akan menempati posisi Calon Wali Kota (Cawali), sementara PKB akan menempati posisi Calon Wakil Wali Kota (Cawawali)," jelas Arif Kurniawan. Keputusan akhir mengenai siapa yang akan diusung sebagai Cawali dan Cawawali masih menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing partai.
Proses seleksi calon saat ini sedang berlangsung. Arif menambahkan bahwa PKB telah memulai uji kelayakan dan kepatutan (UKK) di Jakarta bagi calon yang telah mendaftar. Hal serupa juga dilakukan oleh PDIP.
"Siapanya yang bakal mengisi posisi Cawawali itu kami masih menunggu keputusan DPP PKB, begitu pula dengan PDIP yang juga tengah menunggu keputusan DPP," tutup Arif.
Novi Catur Muspita, seorang Pengamat Politik dan Sosiolog dari Universitas Islam Balitar (Unisba Blitar), menyatakan bahwa koalisi PDIP-PKB ini merupakan langkah strategis yang tidak mengejutkan mengingat sejarah kerjasama kedua partai dalam konteks politik lokal maupun nasional. Menurut Novi, koalisi ini memperlihatkan kekompakan dan soliditas dua partai besar yang memiliki basis massa yang kuat di Blitar.
"Koalisi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara PDIP dan PKB, yang mana keduanya memiliki pengaruh besar di tingkat lokal. PDIP dengan basis nasionalisnya dan PKB dengan basis agamisnya diharapkan dapat menyatukan suara dari berbagai elemen masyarakat," ujar Novi. Dia juga menambahkan bahwa langkah ini dapat mengonsolidasikan kekuatan politik di Blitar dan membuat kontestasi Pilwali menjadi lebih dinamis.
Prospek Pilwali dan Kemungkinan Poros Ketiga
Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing UMKM, Bank Jatim Support Bantuan Peralatan Kemasan
Koalisi PDIP dan PKB ini menimbulkan spekulasi apakah Pilwali Blitar 2024 akan menghadirkan calon tunggal atau ada kekuatan lain yang berani maju melawan mereka. Novi Catur Muspita mengingatkan bahwa meskipun PDIP dan PKB memiliki kekuatan yang signifikan, masih ada kemungkinan munculnya poros ketiga yang bisa menawarkan alternatif kepada pemilih.
"Pilwali ini masih menyisakan ruang bagi munculnya poros ketiga. Meski PDIP dan PKB memiliki keunggulan dalam hal dukungan partai dan basis massa, dinamika politik lokal sangat mungkin menghadirkan kejutan dengan munculnya kandidat dari poros lain," tambah Novi.
Kehadiran poros ketiga bisa menambah warna dalam Pilwali Blitar dan memberikan lebih banyak pilihan kepada pemilih. Novi juga menggarisbawahi pentingnya proses demokrasi yang sehat dengan kompetisi yang fair dan transparan, sehingga warga Blitar dapat memilih pemimpin terbaik untuk memimpin kota ini selama lima tahun ke depan.
Sementara PDIP dan PKB menunggu keputusan DPP masing-masing mengenai calon yang akan diusung, masyarakat Blitar juga menantikan siapa pasangan yang akan maju di Pilwali 2024. Keputusan ini akan menjadi penentu apakah koalisi ini akan menjadi kekuatan dominan atau justru membuka peluang bagi calon lain untuk menantang dominasi mereka.
Dengan perkembangan terbaru ini, Pilwali Kota Blitar 2024 diprediksi akan menjadi salah satu perhelatan politik lokal yang menarik untuk diikuti, dengan segala dinamika dan potensi persaingan yang ada.