JATIMTIMES - Anggaran penanganan jalan sepanjang 114,504 kilometer yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung pada 2024 ini salah satunya bersumber dari dana alokasi khusus atau DAK. Sebelum kegiatan dilaksanakan, Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung menggelar sosialisasi DAK ini pada ruas jalan Besuki-Sawentar tahun 2024 di Desa Sedayu Gunung, Kecamatan Besuki, Kamis (20/6/2024).
Dalam sosialisasi ini, PUPR menjelaskan akan membangun 2 segmen kegiatan, yakni 400 meter menyambung dari Desa Tanggul Turus dan 600 meter di Desa Sedayu Gunung.
Baca Juga : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Siapkan Anggaran Puluhan Miliar untuk Rehabilitasi Jalan
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung Dwi Hari Subagyo mengatakan pembangunan jalan di wilayah selatan juga menjadi prioritas utama Pemkab Tulungagung. Terlebih di wilayah- wilayah itu sering dilalui oleh kendaraan besar dan berat.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Kecamatan Besuki atas koordinasi dan kerja sama dengan Pemkab Tulungagung atas kepedualiannya terhadap kondisi jalan. Kami juga ingin melayani masyarakat dengan sebaik baiknya," ujar Dwi Hari.
Menurut dia, kegiatan yang sangat terbuka dengan lelang e-purchasing LPSE itu menggunakan standar Permen PU 2018, yakni lebar jalan desa sekitar 5 meter dan standar cor beton yang terletak pada tingkat kelenturan bukan pada kekerasan tekan.
Dwi Hari juga mengatakan, dalam dua tahun ini PUPR Tulungagung sudah mengerjakan pembangunan jalan menggunakan cor beton dengan kualitas setara jalan tol. Sehingga meski dilewati oleh truk kayu, truk batu, dan truk pasir dengan muatan berat, bisa bertahan puluhan tahun.
"Bisa dibuktikan, 2 tahun ini jalan jalan yang dibangun di Sendang, Pagerwojo, Tanggunggunung, Pucanglaban, semua sudah sesuai standar," katanya.
Meski begitu, PUPR juga menyadari bahwa kondisi jalan di pedesaan Tulungagung selatan yang tidak clear dan clean. Pengerjaannya akan bersentuhan langsung dengan tanah warga. Sehingga Ia berharap kebesaran hati masyarakat sekitar untuk memberikan masukan kepada petugas dilapangan dan pihak pelaksana agar pekerjaan itu berjalan dengan lancar.
Baca Juga : Kontroversi Perbandingan Fasilitas Jemaah Haji Indonesia dengan Korea
"Tanpa dukungan dan kerja sama masyarakat, tentu pembangunan ini tidak bisa berjalan lancar," tambahnya.
Kepada pihak pelaksana, Dwi Hari mengatakan agar melaksanakan pekerjaan dengan serius dan sebaik baiknya. Terlebih pekerjaan itu juga akan ada uji lab dalam menentukan selesai tidaknya pekerjaan. Penyelesaian pekerjaan dinilai bukan hanya secara kwantitas panjang fisik namun juga secara kualitas.
Ia juga mengatakan jika sebuah pekerjaan ada klaim dari BPK, pihak kontraktor juga akan bertanggung jawab atas temuan itu. Sehingga Ia mengingatkan agar pihak pelaksana untuk tidak asal asalan dalam melaksanakan pekerjaan.
"Tidak ada main main dalam pekerjaan, terlebih tidak dibayar 100 persen sebelum uji lab dilakukan," pungkasnya.