JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berencana untuk merancang skema bantuan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk akses permodalan. Hal tersebut didapati usai dirinya berdialog dengan sejumlah pelaku UMKM selama beberapa waktu terakhir.
Wahyu mengatakan, dari dialognya bersama pelaku UMKM saat melakukan kunjungan, permodalan menjadi salah satu kendala yang dihadapi untuk berkembang. Sedangkan untuk produknya, ia menilai sudah sangat bagus dan memiliki daya saing.
Baca Juga : Kuatkan Usaha Mikro sebagai Tulang Punggung Ekonomi, Pj Wali Kota Malang Gagas Sahabat UMKM
"Kalau yang kami lihat, memang mereka (pelaku UMKM) ini kebanyakan pemasarannya gak ada masalah, kualitas produknya bagus, diterima masyarakat. Jadi, salah satu yang akan kita dampingi adalah dari permodalannya," jelas Wahyu.
Untuk itulah dirinya berencana merancang skema berupa akses permodalan. Dalam pelaksanaannya nanti, ia akan melibatkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha dan beberapa pihak perbankan lain untuk dapat diajak berkolaborasi.
"Kami kan ada BPR Tugu Arta, ada kerjasama dengan Bank Jatim juga, termasuk (koordinasi) dengan bank-bank lainnya, nanti kami akan meminta pengecualian perlakuan untuk pelaku UMKM Kota Malang misalnya saat mengajukan bantuan pendanaan," tutur Wahyu.
Sementara itu, bantuan berupa akses permodalan bagi pelaku UMKM sebelumnya juga sempat disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.
Eko mengatakan, tak dipungkiri untuk memulai usaha modal kerap ditemui menjadi salah satu kendala. Hanya saja dirinya meyakini bahwa untuk memulai sebuah usaha, tidak selalu harus diawali dengan modal yang besar.
Namun demikian, Pemkot Malang juga menyediakan bantuan berupa akses permodalan. Dalam hal ini, Pemkot Malang juga telah berkerja sama dengan pihak perbankan. Dengan plafon yang disediakan mencapai Rp 50 juta setiap orang.
Baca Juga : Jajaran Pimpinan UIN Maliki Malang Lakukan Konsolidasi, Persiapan Tahun Ajaran Baru dengan Layanan Optimal
“Untuk saat ini, baru 25 persen dari total 21 ribu UMKM yang telah terbantu melalui perbankan. Kemudian juga dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bunga paling rendah antara 4-6 persen per tahun,” ujarnya.
Selain itu, Eko juga menyampaikan bahwa program-progam untuk mendukung UMKM dari Pemkot Malang akan terus berkembang dan dinamis. Apalagi juga untuk mendukung UMKM yang ingin naik kelas.
“Untuk menggerakkan UMKM ini kami sering mengadakan pameran diluar kota dengan membawa produk mereka dan juga program Kemis Mbois yang digalakkan oleh Pj Wali Kota Malang. Kami berharap dengan dukungan yang kami berikan ini UMKM bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” jelas Eko.