JATIMTIMES - Air tebu dikenal sebagai minuman yang menyegarkan dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Pedagang yang menjajakan es tebu pun banyak ditemukan di berbagai daerah. Namun, apakah air tebu aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Juan Leonardo, seorang praktisi kesehatan dan Sarjana Sains dari Boston University, melakukan percobaan untuk mencari tahu jawabannya. Melalui akun Instagram pribadinya @juan.guladarah membagikan hasil darah setelah mengonsumsi air tebu.
Baca Juga : Perumda Tirta Kanjuruhan Jelaskan Alasan Maraknya Pencurian, 120 Meteran Air Raib di 2024
"Belum lama ini saya mendengar ada sebagian orang yang berpendapat bahwa air tebu baik untuk penderita diabetes," ujar Juan.
Untuk menguji kebenaran pendapat tersebut, Juan mencoba mengonsumsi 360 ml air tebu murni tanpa tambahan es. Air tebu tersebut mengandung 280 kcal, 76 gram karbohidrat, dan 76 gram gula.
"Sebelum mencoba, saya sudah puasa sebelumnya untuk memastikan bahwa hasil percobaannya lebih akurat," jelasnya.
Setelah beberapa jam mengonsumsi air tebu, Juan mengecek kadar gula darahnya menggunakan alat cek gula darah yang menempel di tangan kanannya. Hasilnya menunjukkan ada lonjakan yang sangat drastis hingga 186 miligram per desiliter, atau naik sebesar 101 mg/dl dari kadar gula darah awalnya.
Menurut Juan, dari semua percobaan yang pernah dia lakukan, konsumsi air tebu inilah yang paling melonjakan kadar gula darahnya. "Sejauh ini dari semua percobaan yang saya lakukan kelihatannya ini yang paling melonjakan gula darah saya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Juan menjelaskan jika sebagian besar gula pasir yang ada di pasaran dibuat dari gula tebu. Meskipun tebu mengandung berbagai nutrisi, terutama polifenol yang berperan sebagai antioksidan dan mungkin membantu sel pankreas memproduksi insulin, namun kandungan gula yang tinggi dalam air tebu perlu menjadi perhatian.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, Juan menyarankan untuk membatasi jumlah air tebu yang dikonsumsi jika ingin menjaga kadar gula darah. Selain itu, ia juga menyarankan untuk minum air tebu setelah mengonsumsi makanan utuh berserat tinggi dan bergula rendah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi lonjakan gula darah yang drastis.
"Untuk saya pribadi, jika ingin menjaga kadar gula darah, saya akan membatasi jumlah air tebu yang saya konsumsi," kayanya.
Baca Juga : Polisi Beberkan Ciri-ciri Mayat di Pagelaran, Diduga Tewas 3 Bulan Sebelum Ditemukan
"Selain itu saya juga akan memastikan jika sedang ingin minum air tebu, saya akan minum setelah mengonsumsi makanan utuh berserat tinggi dan bergula rendah, untuk mengurangi lonjakan gula darah," imbuh Juan.
Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa air tebu dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan, terutama bagi penderita diabetes. Meskipun air tebu memiliki beberapa manfaat kesehatan, penderita diabetes perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Setiap individu memiliki respon tubuh yang berbeda-beda terhadap makanan dan minuman. Sehingga penting untuk selalu memonitor kadar gula darah dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi air tebu.
Air tebu mungkin menyegarkan dan memiliki manfaat, namun bagi penderita diabetes, konsumsinya harus dilakukan dengan hati-hati. Mengonsumsi makanan berserat tinggi dan bergula rendah sebelum minum air tebu bisa menjadi cara untuk mengurangi lonjakan gula darah. Selalu ingat, hasil bisa berbeda-beda untuk setiap orang, jadi tetap monitor kesehatan kamu dan konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk saran yang lebih personal.
"Ingat, hasil orang berbeda-beda, terutama bagi penderita diabetes," pungkas Juan.