JATIMTIMES - Mantan Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji, mengaku banyak didekati oleh partai politik (Parpol) jelang moment pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang. Namun ia menyebut masih belum mengambil keputusan.
Menurutnya, keputusannya untuk maju dalam Pilkada akan ditentukan saat 29 Agustus 2024. Yakni saat masa pendaftaran calon kepala daerah (cakada).
Baca Juga : Isu Kaesang dan Hendy Maju Pilwali Surabaya, Ini Tanggapan Gibran Rakabuming
"Jadi enteni (tunggu) sampai tanggal 29 Agustus itu baru keliatan aku di mana," jelas Sutiaji.
Catatan JatimTIMES, nama Sutiaji juga banyak disebut bakal meramaikan bursa Pilkada. Bahkan bukan hanya di Kota Malang saja, namanya juga sempat disebut menjadi penantang bakal calon incumbent Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Di sisi lain, untuk Pilkada Provinsi Jawa Timur, Partai Demokrat telah mengunci tiket rekomnya untuk Khofifah dan Emil Dardak sebagai incumbent.
Sutiaji yang tercatat sebagai kader Demokrat dan bertugas sebagai Wakil Ketua DPD Jawa Timur, sempat disebut bakal jadi penantang Khofifah dari partai lain. Ia pun mengaku didekati sejumlah parpol.
"Saya nggak ke GR (gede rasa) an ya, ya banyak lah (parpol yang mendekat)," imbuh Sutiaji.
Namun sampai saat ini, ia mengaku masih belum ada niatan untuk beranjak dari partai yang berhasil mendudukkannya sebagai Wali Kota Malang periode 2018-2023 lalu.
Baca Juga : Jika Terbukti, Panwascam Diduga Bermasalah di Malang Bisa Diberhentikan
"Ya lek rezeki iku teko (kalau rezeki itu datang) mas. Saya tetap (Partai Demokrat)," jelasnya.
Dirinya beranggapan bahwa untuk bisa mendapat rekom, tak perlu dilakukan upaya yang menggebu. Namun jika memang elektabilitas dan popularitas tinggi, menurutnya rekom parpol akan datang sendiri.
"Sebetulnya gini, rekom akan turun ketika elektabilitas dan popularitas kita tinggi. Partai mesti akan mbidik. Karena yang namanya partai itu mesti yang dicalonkan harus jadi," pungkas Sutiaji.
