JATIMTIMES - Puluhan pelajar SMP dan SMA sederajat terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Batu dalam operasi gabungan, Rabu (6/5/2024). Puluhan siswa itu bolos sekolah dan nongkrong di sejumlah warung, tak jarang didapati merokok dengan masih mengenakan seragam sekolah.
Sejumlah pelajar yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi terkejut saat petugas Satpol PP Kota Batu tiba-tiba masuk ke dalam warung. Para pelajar SMP dan SMA yang masih mengenakan seragam sekolah ini lalu dikumpulkan oleh petugas Satpol PP.
Baca Juga : Tanggapi Namanya di Jajaran Teratas Polling Online JatimTimes, Krisdayanti: Jadi Indikator
Kepala Satpol-PP Kota Batu Abdul Rais menyampaikan, operasi gabungan dilakukan pada jam-jam masuk sekolah. Beberapa titik dimana ditemui pelajar bolos, mereka diperiksa barang bawaannya.
"Tadi, sekitar 20-25 orang yang kami ketahui terjaring razia. Mereka diperiksa barang bawaannya karena dikhawatirkan membawa barang terlarang, miras bahkan sajam," ujar Rais.
Dikatakannya, petugas hanya memberikan teguran lisan dan imbauan. Seluruhnya kemudian diberikan pembinaan sebelum akhirnya dipulangkan. Razia gabungan ini juga diikuti oleh anggota TNI, Polri, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Batu.
Rais berujar, operasi gabungan ini sekaligus sebagai tindak lanjut menyikapi kejadian perundungan dan pengeroyokan yang menyebabkan seorang siswa SMP meninggal dunia beberapa hari lalu. Oleh sebab itulah dalam razia juga dilakukan pemeriksaan barang bawaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti arau rencana kekerasan.
Operasi gabungan ini akan terus digelar oleh Satpol PP. Selain pelajar, razia juga menyasar toko yang menjual minuman keras. "Kami menemukan rokok yang dibawa, juga semacam rokok elektrik milik pelajar. Pelajar ini ditemukan di wilayah Pandanrejo Batu, dan Jalibar," sebutnya.
Langkah selanjutnya, sambung Rais, petugas juga berkomunikasi terkait siswa yang terjaring kepada sekolah terkait, serta orang tua untuk ditindaklanjuti dalam hal pengawas. "Mereka dari berbagai sekolah. Kami sudah data asal sekolahnya, nama orang tuanya dan tinggal dimana kami sampaikan ke yang terkait, kami komunikasikan," tambahnya.