JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menargetkan zero kemiskinan ekstrem pada tahun 2024. Pada tahun 2023, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Situbondo berada di angka 0,36 persen atau sebanyak 2.490 jiwa.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi menyebut, pada kondisi riil sebanyak 0,36 persen tersebut sudah sesuai dengan target minimal yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Baca Juga : RPJPD 2025-2045, Pj Wali Kota Batu: Prioritas Pembangunan SDM Unggul
Guna merealisasikan target Zero kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 itu, Pemkab Situbondo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Situbondo melakukan berbagai upaya. Salah satunya melalui sejumlah program bantuan kepada keluarga miskin ektrem.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi optimis pada tahun 2024 target zero kemiskinan ekstrem bisa dicapai. Bukan tanpa sebab hal tersebut disampaikan, menurut data Kabupaten Situbondo memang mengalami penurunan angka kemiskinan ekstrem. Yakni dari 0,87 persen atau sebanyak 6.010 keluarga pada tahun 2022 menjadi 0,36 persen atau 2.490 keluarga pada tahun 2023.
"Oleh karena itu, pemerintah optimis tahun 2024 Kabupaten Situbondo bisa mencapai target zero kemiskinan ekstrem," ungkap Bupati Karna, Selasa (4/6/2024) usai membuka acara rakor percepatan penanggulangan kemiskinan.
Selain itu Bupati Karna juga menyampaikan program yang akan menjadi upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem ialah program bantuan sembako ke masyarakat dan sejumlah program insentif.
"Yang kedua bagaimana upaya kita untuk menyejahterakan masyarakat. Bagaimana petani biar bisa sejahtera kita bantu pupuk dan bibitnya, kita beri bantuan untuk menanam bibit padi BK," imbuhnya.
Kemiskinan ekstrem itu, kata Bupati tidak bisa langsung keluar dalam kategori kemiskinan. Namun bagaimana yang sebelumnya miskin ektrem menjadi miskin, yang sebelum miskin menjadi cukup.
"Segala upaya terus dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut. Oleh karena itu, kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan," tegas Bupati Karna.
Sementara itu, Kepala BAPEDDA Situbondo, Sugiyono menjelaskan guna menekan angka kemiskinan ekstrem hingga zero sejumlah upaya yang sudah diprogramkan pada tahun 2024. Serta melanjutkan program pada tahun sebelumnya yang terbukti efektif menekan angka kemiskinan ekstrem.
Baca Juga : Tren Kunjungan Wisman di Jatim 3 Tahun Terakhir Meningkat, Hotel Bintang 2 Paling Diminati
"Sejumlah program yang dilanjutkan program bantuan pangan, bantuan sembako, insentif kepada ketua RT, insentif kader posyandu, serta bantuan strategis seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pengembangan sektor perikanan dan pertanian," ujar Sugiyono.
Angka 0,36 persen kemiskinan ekstrem, kata Sugiyono sudah sesuai ekspektasi. Namun demikian target zero harus tetap dicapai.
"Program Situbondo Cerdas merupakan salah satu program yang memiliki sasaran meningkatkan pendidikan di Kabupaten Situbondo. Jika anggota keluarga memiliki pendidikan yang bagus, maka kesempatan untuk mendapatkan kerja juga tinggi. Ketika sudah mendapatkan kerja dan mendapatkan gaji, maka ekonomi keluarga juga terbantu," tutur Kepala Bappeda itu.
Sugiyono berharap, semua pihak baik jajaran OPD hingga pemerintah desa bisa saling berkerja sama guna merealisasikan zero kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
"Hilangkan egosentris, mari berkerja sama mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Situbondo, kita capai bersama zero kemiskinan ekstrem tahun 2024," pungkasnya.