JATIMTIMES - Konflik antara Israel dan Palestina nampaknya berimbas besar pada sektor ekonomi dunia. Tak terkecuali Kota Malang. Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengaku sebenarnya ada dua brand asing besar yang masuk dalam Penanaman Modal Asing (PMA). Namun mereka mengurungkan niat untuk berinvestasi di Kota Malang.
“Dari kejadian kemarin Palestina dengan Israel itu berpengaruh kepada brand di PMA, akhirnya mundur,” ujar Arif.
Baca Juga : Calon Lawan Timnas Indonesia Jika Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Disinggung lebih dalam dua brand asing besar mengurungkan niat untuk berinvestasi di Kota Malang, Arif belum bisa menyampaikan. Namun, dua brand asing itu bergerak pada bidang makanan cepat saji.
“Padahal izin lengkap semua, tinggal bangun. Begitu konflik, dua brand ini mundur,” ungkap Arif.
Dua brand asing yang bergerak di sektor makanan cepat saji ini, rencananya membangun usahanya di kawasan Stasiun Kota Baru dan wilayah Jalan Mayjend Pandjaitan atau lebih dikenal kawasan Mbetek, Kota Malang.
“Mereka dengan adanya boikot makanan itu berdampak pada penjualan mereka dan berimbas ke pembangunan. Jadi ditunda, menunggu situasi,” ucap Arif.
Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Beberapa Tanaman Hias ini Ternyata Bisa Dimakan dan Bermanfaat bagi Tubuh
Sebagai informasi, konflik antara Israel dengan Palestina ini kembali bergejolak usai Israel membombardir kawasan Rafah yang menjadi lokasi pengungsian dan satu-satunya jalur bantuan kemanusiaan ke Palestina. Akibatnya, 45 warga Palestina yang tak berdosa tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang disebabkan serangan udara Zionis.