JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang bakal memasang pipa penyaring di kawasan Jalan Rajekwesi. Langkah tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya longsor di ruas jalan yang berlokasi di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma memaparkan, pemasangan pipa penyaring tersebut bakal dikerjakan lantaran kondisi tanah di kawasan Jalan Rajekwesi tidak memadai. Sehingga rawan terjadi longsor.
Baca Juga : Bocah Pelaku Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu Sering Melihat Ayah Pukuli Ibunya
"Ini tanah mulai jenuh di sini, karena tanah jenuh maka kami buat di bawah itu ada beberapa yang istilahnya kita saring tanahnya dengan pipa penyaring," tutur pejabat publik yang karib disapa Oong ini.
Mekanismenya, tanah jenuh yang ada di kawasan Jalan Rajekwesi akan dibuang melalui pipa penyaring tersebut. Sedangkan pembuangan nanti akan disalurkan ke drainase.
"Sehingga nanti tanah yang sudah jenuh itu tersaring masuk, kemudian dibuang. Nanti di situ juga kami pasang drainase," tuturnya.
Guna memaksimalkan pembuangan tanah jenuh, Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang bakal memasang saluran drainase terbuka. Yakni drainase yang terbuat dari beton.
"Drainasenya nanti pakai u-ditch, (berbentuk huruf) U, tapi yang crossing. Nanti mungkin kita pakai box culvert," imbuhnya.
Saluran u-ditch tersebut, dijelaskan Oong, juga dimanfaatkan untuk mengurangi tekanan dari air yang terbawa dari penyaringan tanah. Sehingga lebih efektif dalam mencegah terjadinya longsor.
"Jadi air itu supaya energinya tidak besar, dari u-ditch itu nanti kita buat istilahnya seperti ada penenang. Tujuannya untuk menghilangkan energi airnya dulu. Supaya air yang terjun ke bawah (dibuang) itu energinya sudah hilang," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, longsor marak terjadi di Jalan Rajekwesi. Pada 2023 lalu, badan jalan sepanjang hampir 70 meter di kawasan Rajekwesi ambrol karena longsor. Kondisi jalan yang berliku di perbukitan mengakibatkan rawan terjadinya longsor. Terutama jika intensitas curah hujan cukup tinggi.
Baca Juga : Pemkot Malang Dukung Munas Aremania Satu, Harap Kembali Jadi Suporter Kreatif
Usai ditangani, longsor kembali terjadi di Jalan Rajekwesi pada 26 Februari 2024. Paska longsor, plengsengan jalan ambrol hingga menutup sebagian besar badan jalan yang menghubungkan Kecamatan Kalipare dan Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang tersebut. Selain itu, longsor juga mengakibatkan sebagian badan jalan ambrol.
Akibat longsor, akses jalan menuju Kalipare - Donomulyo sempat ditutup untuk kendaraan roda empat, lalu diberlakukan sistem buka tutup. Hingga akhirnya pemerintah melakukan pembangunan dan rekonstruksi di Jalan Rajekwesi.
Selama proses pembangunan yang mulai berlangsung sejak awal Mei 2024, akses Jalan Rajekwesi ditutup total. Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi beserta jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah melakukan peninjauan, Kamis (30/5/2024). Peninjauan dilakukan guna mengetahui progres pembangunan dan rekonstruksi di Jalan Rajekwesi.
Dari hasil peninjauan, peningkatan jalan Kecamatan Kalipare - Donomulyo tersebut diperkirakan rampung pada Oktober 2024. Di mana, anggaran yang digelontorkan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang di 2024. Yakni dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.460.404.000.
Atas pertimbangan rawan terjadi longsor itulah, pemerintah akhirnya melakukan beberapa skema pengerjaan pembangunan dan rekonstruksi di Jalan Rajekwesi. Termasuk memasang pipa penyaring dan drainase.
"Drainase ini yang untuk tindakan antisipasi supaya tidak ada kejadian lanjutan lagi, supaya tidak longsor lagi," pungkas Oong.