JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang berkomitmen turut mendorong kemajuan pendidikan. Salah satunya dengan upaya menyediakan golden tiket diberikan kepada para siswa berprestasi.
Komitmen tersebut ditindaklanjuti dengan langkah konkrit, yakni melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan beberapa Madrasah Aliyah dan SMA, Minggu (27/5/2024) kemarin.
Baca Juga : 4 Kritik Nirwan Dewanto Soal Buku Panduan 'Sastra Masuk Kurikulum'
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr HM Zainuddin MA, mengatakan, MoU ini menjadi bentuk keseriusan kampus Ulul Albab dalam memberikan kontribusi dan pengabdian kepada masyarakat dalam memajukan pendidikan di lingkungan madrasah dan sekolah-sekolah di lingkungan pesantren.
Tentu, dengan terjalinnya MoU, komitmen akan semakin kuat dimana memiliki dasar patokan dalam melaksanakan sebuah kegiatan. UIN Maliki Malang selama ini telah memberikan peluang bagi para siswa berprestasi untuk dapat menempuh studi di UIN Maliki Malang.
"Program ini adalah salah satu dari berbagai upaya kami untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada siswa-siswi dan santri yang berprestasi," ujar Prof Zainuddin.
Dengan jalinan MoU ini, maka UIN Maliki Malang memberikan kesempatan atau golden tiket kepada sekolah atau madrasah yang menjalin MoU. Golden tiket ini, artinya mereka bebas tes masuk bagi siswa yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.
"Tapi tentunya mereka siswa yang berprestasi yang mendapat Golden tiket ini. Per sekolah 5 orang," jelasnya.
Lebih dari itu, dalam kontribusi memajukan pendidikan, UIN Maliki Malang juga memiliki berbagai program dalam upaya pembinaan bagi Madrasah maupun perguruan tinggi dilingkungan pesantren.
Program tersebut antara lain sumberdaya untuk memberikan bantuan terkait akreditasi, pelatihan manajemen, SDM dan lainnya yang diperuntukkan untuk perguruan tinggi dilingkungan pesantren yang membutuhkan.
Prof Zainuddin juga menjelaskan, UIN Maliki Malang memiliki banyak keunggulan dan visi besar unggul bereputasi internasional. Telah banyak program studi yang terakreditasi unggul dan internasional. Belum lagi, saat ini ada 14 program studi yang saat ini didaftarkan dalam proses akreditasi internasional.
Belum lagi sarana dan prasarana di UIN Maliki Malang juga sangat memadai. UIN Maliki Malang memiliki distingsi yang tidak dimiliki perguruan tinggi lainnya. Salah satunya adalah Ma'had Jami'ah. Dengan adanya Ma'had ini, seluruh mahasiswa diwajibkan untuk tinggal di Ma'had selama satu tahun.
Baca Juga : 98 Kampus Terbaik di Jawa Timur Versi UniRank
"Tahun ini, Ma’had baru yang premium menampung 1600 mahasiswa baru, dengan total kuota 6000 mahasiswa baru," jelasnya.
Selain itu, UIN Maliki Malang juga memiliki Pusat Pendidikan Bahasa Asing dan dan juga pusat dalam mengembleng para penghafal Al-Qur'an. Adanya distingsi ini banyak juga menarik minat mahasiswa asing. Bahkan, setiap tahunnya, UIN Maliki Malang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama sebagai kampus dengan mahasiswa asing terbanyak.
"Kami memiliki 240 mahasiswa asing dari total 560 mahasiswa luar negeri dari 42 negara," jelas Prof Zain.
Selain itu, UIN Maliki Malang juga memiliki tenaga dosen dari luar negeri yang juga semakin mendorong kualitas pembelajaran di UIN Maliki Malang. "Dosen-dosen kami juga berasal dari luar negeri, seperti Mesir, Arab Saudi, dan Sudan," kata Prof Zainuddin.
UIN Maliki Malang beberapa waktu sebelumnya juga menjadi tuan rumah seminar dan kegiatan perumusan sistem pendidikan Nahdatul Ulama oleh PPNU. Dijadikannya UIN Maliki Malang sebagai tuan rumah tentunya tak lepas dari peran dan kiprah UIN Maliki Malang dalam pengembangan dunia pendidikan.
"Kini, lingkungan pendidikan Nahdatul Ulama telah memiliki sistem pendidikan yang menjadi acuan bagi pengasuh pesantren dan para guru," ungkapnya.