JATIMTIMES - Baru-baru ini di media sosial ramai video keluhan dari wisatawan Bromo yang merasa dirugikan oleh pelaku jasa ojek. Wisatawan tersebut mengaku ditembak tarif ojek dengan harga mahal.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok @Fbrdira, tampak wisatawan Bromo mengeluh ojek meminta ongkos lebih mahal dari kesepakatan awal.
Baca Juga : Viral Aksi Truk Ugal-ugalan Hingga Oleng Dijembatan Suramadu, Ini Sanksi yang Harus Diketahui Para Supir
"Kalau naik ojek ke sini, jangan sampai ketipu ya guys. Tadi perjanjian cepek (seratus ribu)... Sampai sini kita ditembak empat ratus (ribu)," kata wisatawan tersebut, dikutip Minggu (26/5).
"Sama Pak Pur, inget ya atas nama Pak Pur. Tadi awalnya kita satu orang gocap (lima puluh ribu), lalu (karena) naik turun (Pulang Pergi/PP) jadi cepek (seratus ribu). Sekarang kita (malah) dikenakan 400 (per ojek) ya guys," tambah wisatawan tersebut.
Dalam penjelasannya, wisatawan tersebut awalnya sudah memesan jeep untuk ke spot matahari terbit atau sunrise. "Akan tetapi jeep tersebut (yang disewa) tidak bisa lewat karena banyak jeep yang parkir sembarangan, bahkan ada yang menghalangi jalan," katanya.
"Akhirnya kita ber 6 memutuskan untuk pakai jasa ojek pangkalan," imbuh keterangan wisatawan tersebut.
Sebelum naik ojek, wisatawan mengaku sudah tawar menawar harga. Hasil dari tawar menawar itu deal dengan harga setiap ojek Rp 200 ribu membawa dua penumpang.
"Akhirnya kami memesan 3 ojek. Akhirnya deal setiap ojek 200 pulang pergi (PP) dengan kondisi penumpang 2 dan 1 driver," jelasnya.
Wisatawan itu juga mengaku sebelum tawar menawar, tukang ojek memberikan harga Rp400 ribu pulang pergi untuk dua orang saja. Namun akhirnya berhasil ditawar dengan harga Rp200 ribu, di mana tiap ojek membawa dua penumpang. Artinya, tiap penumpang Rp100 ribu.
"Coba bayangkan dengan logika apakah kalian akan deal dengan harga Rp 400 ribu untuk 2 orang? Saya yakin di antara banyak kalian tidak akan mau kecuali kalian yang memang orang berlebih," tulis wisatawan.
Setelah deal Rp200 ribu per-ojek dengan membawa dua penumpang, diduga para ojek tetap meminta Rp400 ribu per-ojek untuk pulang pergi (PP). Hal ini lantas membuat kecewa wisatawan.
"Saya yakin orang yang berwisata tidak semuanya punya spare uang lebih. Akan tetapi mereka menyempatkan waktu dan tabungan hanya untuk wisata ke dalam negeri," tambah wisatawan tersebut.
Dari video yang diunggah, wisatawan itu pun berharap agar para wisatawan Bromo lainnya agar berhati-hati. "Dan untuk pengelola harus ada perbaikan dan solusi," pungkas wisatawan @Fbrdira.
Baca Juga : Viral Aksi Truk Ugal-ugalan Hingga Oleng Dijembatan Suramadu, Ini Sanksi yang Harus Diketahui Para Supir
Video itu pun viral hingga menuai beragam komentar dari warganet. Banyak warganet yang keheranan lantaran mahalnya harga ojek di Bromo.
"ap gojek cuma 500 meter 40.000 ...tdk usah naik jin aja," @joeya****.
"Lho apa alasan dia menaikkan ongkos dari 100rb PP ke 400rb?," @Hend****.
"Semakin lama Bromo akan sepi kalau sering terjadi kasus," @supri****.
"Nek aku wes tak gae rame mas, geger mesisan, wisata larang e gak karuan," @Rey******.
Namun ada juga beberapa komentar yang menyebut jika harga tersebut sudah sesuai kesepakatan.
"Setelah adanya video ojek yang katanya 400 tidak sesuai perjanjian, tukang ojeknya dipanggil dan dimintai keterangan. Tapi kata tukang ojeknya harga itu sesuai kesepakatan," @selamet*****.
"Sayang bang anda di tlp untuk klarifikasi tidak diangkat," @selamet***** lagi.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola wisata Bromo terkait ojek yang mematok harga mahal kepada wisatawan tersebut.