JATIMTIMES - Puasa merupakan salah satu amalan yang akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Ibadah puasa terdiri dari dua jenis, yaitu wajib dan sunnah. Salah satu puasa sunnah yaitu puasa Arafah.
Puasa arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Dzulhijjah. Tepatnya pada bulan haji.
Baca Juga : Puluhan Tambang Tamami Group Situbondo Ditargetkan Beroperasi Tahun 2024
Dinamakan puasa Arafah sebab pelaksanaannya bertepatan dengan momen wukuf di Padang Arafah yang dilakukan oleh jemaah haji.
Puasa yang satu ini sangat dianjurkan bagi umat islam yang tidak memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji. Sementara itu, orang yang melaksanakan ibadah haji tidak disunnah untuk melakukan puasa Arafah ini.
Rasulullah SAW sendiri tidak berpuasa ketika tengah wukuf di hari Arafah. Mengutip buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah karya Abdul Wahid, hal ini bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Maimunah RA,
"Sesungguhnya banyak orang ragu mengenai puasa yang dilakukan Rasulullah SAW pada hari Arafah. Ia lalu mengirim susu kepada beliau yang sedang wukuf di Arafah. Rasulullah SAW pun meminumnya sementara orang-orang melihatnya." (HR Bukhari).
Jadwal Puasa Arafah 2024
Puasa Arafah dilakukan pada 9 Zulhijah atau satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah. Tanggal 9 Zulhijah dapat disebut pula sebagai hari Arafah
Mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama RI, 1 Zulhijah 1445 H/2024 M jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan demikian, 9 Zulhijah atau hari Arafah jatuh pada 16 Juni 2024.
Akan tetapi, penetapan jatuhnya hari Arafah di Indonesia masih menunggu keputusan sidang isbat penetapan awal Zulhijah yang digelar pada 29 Zulkaidah. Adapun berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024, 29 Zulkaidah jatuh pada 7 Juni 2024.
Niat Puasa Arafah
Cara mengerjakan puasa Arafah sama seperti puasa lainnya, yakni menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membedakan puasa Arafah dari puasa lainnya adalah bacaan niat. Berikut bacaan niat puasa Arafah.
Nawaitu shauma yauma 'arafata sunnata-lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat puasa Arafah sunah karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki sejumlah keutamaan. Dirangkum dari Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari karya Muhammad Habibillah, berikut beberapa keutamaan puasa Arafah.
Diampuni Dosa Setahun yang Lalu dan Setahun yang Akan Datang
Baca Juga : Warga Sambut Baik Renovasi Alun-alun Besuki: Kan Second City of Situbondo
Hal ini bersandar pada hadits yang menyebut, "Dan beliau (Rasulullah SAW) ditanya mengenai puasa pada hari Arafah, maka beliau menjawab, 'Dia menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang'." (HR Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Aku berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (HR Muslim)
Rasulullah SAW pun bersabda dalam sebuah hadits, "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Terbebas dari Api Neraka
Umat Islam yang melaksanakan puasa Arafah dijanjikan akan terbebas dari api neraka. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan pada hari Arafah Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak dibandingkan hari-hari yang lain. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah." (HR Muslim).