JATIMTIMES - Sebanyak dua desa wisata di Kabupaten Malang lolos seleksi 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Dua desa wisata asal Kabupaten Malang yang lolos seleksi hingga 100 besar ADWI tahun 2024 tersebut di yakni, Desa Wisata Poncokusumo dan Desa Wisata Dewi Anom Wringinanom Poncokusumo.
Baca Juga : Polres Blitar Kota Sita Puluhan Botol Miras dalam Razia Libur Panjang Waisak
Sebelumnya terdapat enam desa wisata yang menjadi peserta ADWI tahun 2024. Di mana untuk peserta ADWI tahun 2024 berjumlah 6.016. Dari jumlah peserta yang mencapai 6.016 tersebut, enam desa wisata asal Kabupaten Malang lolos seleksi 500 besar hingga 300 besar.
Enam desa wisata tersebut di antaranya Desa Wisata Sumberoto Donomulyo, Desa Wisata Toyomarto Singosari, Desa Wisata Madiredo Pujon, Desa Wisata Agro Bangelan Wonosari, Desa Wisata Poncokusumo dan Desa Wisata Dewi Anom Wringinanom Poncokusumo.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang pun membidik target 50 besar desa wisata terbaik dari seluruh Indonesia.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada enam desa wisata asal Kabupaten Malang yang menjadi peserta ADWI tahun 2024 dan lolos hingga 100 besar.
"Jadi memang ini kita dorong, karena nantinya terkurasi sampai 50 besar ini desa-desa wisata harus terus bergerak untuk ditunjukkan daya tarik baru, atraksi baru, dan itu harus dimuat di media sosial," ungkap Purwoto kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya pun mendorong kepada dua desa wisata yang telah berhasil lolos 100 besar ADWI tahun 2024 agar memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk mengenalkan desa wisata yang telah dijalankan.
Pasalnya, terdapat lima kategori penilaian yang digunakan oleh tim penilai dari Kemenparekraf RI dalam melakukan penilaian terhadap aktivitas desa wisata.
Baca Juga : Meriahkan Bursa Pariwisata Jatim 2024 di Surabaya, KAI Tebar Diskon 20 Persen
Mulai dari daya tarik desa wisata, amenitas atau fasilitas pendukung di luar akomodasi, digital, kelembagaan dan sumber daya manusia, serta resiliensi atau sikap adaptif dalam setiap kondisi.
"Juri kita kan di Jakarta. Kita harus mengenalkan desa wisata melalui media sosial untuk menunjukkan pergerakan wisata di sini itu masif, bagus, ada atraksi baru dan kunjungan baru," terang Purwoto.
Terlebih lagi untuk destinasi wisata atau kegiatan wisata baru di dua desa wisata yang lolos seleksi 100 besar ADWI tahun 2024 harus dikenalkan secara masif. Pasalnya, hal itu akan menambah penilaian dan menjadi pertimbangan tim juri dalam menentukan desa wisata terbaik.
"Makanya kami minta untuk kegiatan wisata dapat di publish, dibuat vlog dan reels yang bagus, di upload di medianya masing-masing. Karena hanya dengan itu juri tahu bahwa ini ada kegiatan wisata," pungkas Purwoto.