JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait dengan kebijakan study tour untuk siswa-siswi di Kabupaten Malang. Kebijakan itu diambil usai terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dialami rombongan SMP PGRI 1 Wonosari dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga dua korban meninggal dunia. Yakni Edy Sulistiyono (46) yang merupakan kernet bus dan Edy Kresna Handaka (62) yang merupakan guru SMP PGRI 1 Wonosari.
Sanusi menyebut, pihaknya melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malang telah memberikan imbauan terkait dengan kebijakan study tour.
Sedari awal, Pemkab Malang memang tidak menerapkan larangan kegiatan study tour bagi siswa-siswi di semua jenjang sekolah yang berada di bawah naungan Pemkab Malang. Tetapi pelaksanaannya harus sesuai dengan imbauan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang, itu menuturkan, berangkat dari kecelakaan yang dialami rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, pihaknya segera melakukan evaluasi terkait kebijakan study tour.
"Nanti kita evaluasi. Kita bicarakan bareng karena itu menjadi kebutuhan. Kalau memang orang tua resah, nanti bupati bisa membuat kebijakan atas permintaan orang tua untuk menerbitkan surat larangan itu. Karena SK bupati harus ada dasarnya," ungkap Sanusi, Rabu (22/5/2024).
Sanusi juga mengungkapkan beberapa langkah preventif atau pencegahan agar kegiatan study tour atau studi wisata dapat terhindar dari peristiwa kecelakaan lalu lintas.
"Pertama perusahaan yang digunakan untuk travelnya itu atau perusahaan otobusnya itu harus yang layak jalan," ujar Sanusi.
Sanusi pun mengimbau kepada panitia penyelenggara kegiatan study tour dapat mencari perusahaan otobus yang memiliki unit-unit bus yang masih baru dan layak jalan. Hal itu dapat dilihat dari KIR atau keur bus tersebut.
"Harus ada panitia atau pelaksana rekreasi itu mencari bus yang masih baru dan layak jalan serta uji KIR-nya dicek dulu, masih hidup atau tidak," kata Sanusi.
Selain itu, demi keselamatan berkendara dan penumpang, Sanusi juga mengimbau agar dilakukan pengecekan kesehatan terhadap sopir dan kernet bus yang mengemudikan bus study tour.
Hal itu dilakukan untuk memastikan agar selain kondisi bus yang harus sehat dan prima, kondisi sopir bus juga harus sehat dan menjadi atensi bersama. Pasalnya, sopir bus juga manusia yang harus diperhatikan kesehatannya.
"Serta sopirnya itu juga dicek dulu. Punya SIM apa tidak dan kalau perlu dites kesehatannya. Kan nggak susah itu," tandas Sanusi.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, rombongan SMP PGRI 1 Wonosari mengalami kecelakaan pada Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB di tol Jombang-Mojokerto. Bus yang dikemudikan sopir atas nama Yanto itu menabrak truk bermuatan gerabah di KM 695+400 jalur A tol Jombang-Mojokerto.
Akibatnya, dua orang meninggal dunia, lima orang luka berat, 10 orang luka ringan dan 33 orang lainnya dinyatakan selamat.
Berdasarkan hasil olah TKP, diduga sopir mengantuk saat mengemudikan bus yang ditumpangi rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari.