JATIMTIMES - Nama tokoh agama Dr Zakir Naik tengah menjadi perbincangan publik usai ia dikabarkan akan datang ke Indonesia bersama anaknya, Syeikh Fariq Naik.
Kabar kedatangan Zakir Naik bersama putranya itu rupanya tidak disambut baik oleh sebagian netizen sehingga kabar tersebut menimbulkan pro kontra.
Baca Juga : Pemprov Jatim Siapkan Penampungan Sementara untuk Eks Penghuni Rusunawa Gunungsari
Dalam poster yang beredar di media sosial, salah satunya dibagikan akun X @gagal_hijrah, terpampang wajah Zakir Naik dan anaknya yang penampilannya begitu mirip dengan sang ayah. Mereka kompak mengenakan jas, berdasi, berpeci putih dan sama-sama berjenggot.
Poster yang tersebar memuat rencana Zakir Naik akan melakukan tour ke Indonesia pada 2024. Belum diketahui pasti tanggalnya, tetapi mereka dikabarkan akan melakukan tur pada bulan Agustus hingga September.
"DR. ZAKIR NAIK INDONESIA TOUR 2024. AUGUST-SEPTEMBER 2024," tulis poster tersebut dikutip pada Rabu (22/5/2024).
Dalam poster yang bernuansa hijau dan hitam itu tertulis juga informasi website dan media sosial beserta adanya sebuah tagar. Website tertulis www.drzakirnaik2024.com, Instagram @drzakirnaik.id dan tagar #DZNIndonesia2024.
Lalu pada keterangan pengunggahan poster tersebut, pemilik akun menjelaskan beberapa point mengenai penolakan kedatangan Zakir Naik ke Indonesia.
"TOLAK ZAKIR NAIK KE INDONESIA.
Agustus-September 2024 dia akan keliling Indonesia.
Fakta:
1. Organisasi zakir naik terlibat upaya meradikalisasi pemuda India, imigrasi Mumbay cabut paspornya.
2. Bangladesh larang saluran TV yang bersangkutan, mempengaruhi penyerangan teror Dhaka 2016.
3. Penyelewengan dana kemanusian IRF 394 M, masuk deposito pribadinya dan untuk beli apartemen 20 unit.
4. Inggris, Malaysia Bangladesh termasuk India menolak Dzakir naik karena ceramah agamanya soal perbandingan agama picu keretakan kerukunan beragama," tulis akun tersebut.
Postingan tersebut kemudian menimbulkan pro kontra antar netizen.
"Apa2 tolak! Dengerin dulu apa yang didakwahin baru komen....wkk..wkkk...kebakaran jenggot!" Ujar akun @sebuah***.
"Ga SETUJU. Dakwah beliau utk orang kafir agar menjadi muslim. Bedakan dgn kaum salafi wahabi disini yg menyerang sesama muslim. Be Justice, Be Fair to get Justice n Forgiveness from Allah SWT!" Kata @daulat***.
"Kalo sampai terjadi, berarti kita tau, hampir masyarakat Indonesia sudah sangat subur tertanam paham Islam radikal nya." Komen @Abed***.
Lalu siapa sebenarnya Zakir Naik? Dilansir dari berbagai sumber, Zakir Abdul Karim Naik, 57, adalah seorang pengkhotbah Islam fundamentalis yang melarikan diri dari India pada 2016. Ia dituduh menyebarkan kebencian dan pencucian uang.
Ketika dihadapkan dengan tuduhan ujaran kebencian, Zakir Naik secara konsisten menyatakan bahwa pernyataannya dipelintir dan disalahartikan. Pidatonya disiarkan di saluran Peace TV, yang dilarang di India, Kanada, Inggris, dan Bangladesh.
Lahir di Mumbai, Dirikan Organisasi Keagamaan
Zakir Naik lahir di Mumbai dan menyelesaikan pendidikannya, termasuk gelar MBBS, di kota tersebut. Dia terlibat dalam kegiatan sosial-keagamaan di usia 20-an dan akhirnya mendirikan Islamic Research Foundation (IRF). Saat ini India melarang organisasi yang didirikan oleh Zakir Naik itu.
Dia mendapat perhatian internasional ketika salah satu tersangka penyerangan kafe Dhaka tahun 2016, yang menewaskan 22 orang, mengatakan bahwa dia terinspirasi oleh pidato Zakir Naik.
Baca Juga : Sempat Ternodai Kabar Tindak Kejahatan, Pelaku Wisata Pulau Merah Berharap Adanya Pembenahan
Pada tahun yang sama, badan kontraterorisme India mengajukan pengaduan terhadap Naik, menuduhnya mempromosikan kebencian agama dan kegiatan melanggar hukum lainnya. Pada 17 November 2016, IRF dinyatakan sebagai organisasi yang melanggar hukum di bawah Undang-Undang Kegiatan (Pencegahan) Melanggar Hukum, 1967 (37 tahun 1967) oleh Centre.
Ketika larangan diperpanjang selama lima tahun lagi pada November 2021, Kementerian Dalam Negeri Serikat, dalam sebuah pemberitahuan, mengatakan IRF terlibat dalam kegiatan yang merugikan keamanan negara dan berpotensi mengganggu perdamaian dan keharmonisan komunal.
Dia disebut mendorong para pengikutnya untuk melakukan tindakan permusuhan, kebencian atau niat buruk antara berbagai komunitas dan kelompok agama yang merugikan integritas dan keamanan negara.
Mencari Suaka ke Malaysia
Pada 2017, Zakir Naik mencari suaka di Malaysia. Saat ini dia menjadi penduduk tetap Malaysia. India telah mencoba mengekstradisinya, meski tidak banyak kemajuan yang dicapai dalam hal ini. Interpol telah menolak mengeluarkan Red Notice untuk Zakir Naik.
Pada 2019, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan negaranya memiliki hak untuk tidak mengekstradisi Zakir Naik jika dia tidak mendapatkan keadilan di India. Pada tahun yang sama, ia dilarang berbicara di depan umum di Malaysia, setelah diduga membuat pernyataan rasial terhadap etnis Hindu dan komunitas Tionghoa di negara itu.
Zakir Naik kemudian meminta maaf atas pernyataan ini. Mahathir mengatakan Naik sedang mencoba untuk membangkitkan perasaan religius.
Kontroversi Zakir Naik
Zakir Naik dikenal sebagai penceramah kontroversial usai beberapa kasusnya menyita perhatian publik. Berikut daftar kontroversi Zakir Naik:
- Penyelewengan Dana Bantuan
Pendakwah lulusan University of Mumbai itu diduga menyelewengkan dana bantuan organisasi Islamic Research Foundation (IRF) yang diperoleh dari negara-negara Islam. Atas kasus ini, dia sempat ditangkap pada 22 Maret 2019 lalu.
- Pendanaan Terorisme
Zakir Naik yang berstatus buronan di negara asalnya, India, diduga mendanai aksi terorisme. Dalam sejumlah pemberitaan media India Zakir Naik diduga menghasut anak muda untuk terlibat dalam aktivitas terorisme. Kasus ini pun semakin meluas hingga Otoritas Imigrasi Mumbai memutuskan mencabut paspor sang penceramah.
- Menyinggung Umat Agama Lain
Saat berkunjung ke sejumlah negara, tak jarang Zakir Naik menyinggung keyakinan agama lain dan membandingkannnya dengan Islam. Aksi ini pun mendapat banyak kecaman lantaran dianggap memecah belah bangsa. Imbasnya, banyak negara yang menolak kedatangan Zakir Naik, beberapa di antaranya Inggris, Malaysia, dan Bangladesh.
- Menginspirasi Al-Qaeda
Materi ceramah yang disampaikan Zakir Naik diduga menginspirasi Al-Qaeda untuk melancarkan aksi terorisme di Dhaka, Bangladesh. Dalam peristiwa yang terjadi pada 1 Juli 2016 itu, puluhan orang dilaporkan meninggal dunia.