free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Bappeda Kota Malang Dorong Perusahaan Ikut Kontribusi Turunkan Kemiskinan dan Stunting

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : A Yahya

22 - May - 2024, 19:34

Placeholder
Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu. (Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Masalah pengentasan kemiskinan dan penurunan angka Stunting masih menjadi pekerjaan rumah di Kota Malang. Salah satu upaya Pemerintah Kota Malang dengan mendorong peran serta perusahaan untuk berkontribusi melalui berbagai bantuan. Kontribusi pengusaha multi sektor itu bakal diakomodir dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (TSP).

Disampaikan Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu, Pemkot mengajak perusahaan untuk menyalurkan melalui beberapa bidang. Dengan peran sosial perusahaan, Pemkot akan terbantu menekan masalah stunting dan kemiskinan.

Baca Juga : Marak Kecelakaan Study Tour, Kemenhub Perketat Pengawasan dan Pengecekan Bus

"Karena Pj Wali Kota juga mempunyai tugas berat penurunan kemiskinan dan stunting, saya harap banyak yang berpartisipasi untuk pengentasan dan penurunan menuju zero stunting. Karena kalau di Kota Malang masih ada stunting itu agak mengenaskan," ujar Dwi Rahayu di sela Pra Musrenbang TSP 2024 di Hotel Atria Malang, Rabu (22/5/2024).

Untuk diketahui, berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka prevalensi stunting di Kota Malang adalah 17,3 persen. Sedangkan tahun 2022 berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 18 persen.

Kontribusi sosial perusahaan, kata Dwi, salah satunya bida disalurkan melalui bantuaj permakanan. Sebab, adanya keterbatasan anggaran pada APBD 2024, Pemkot masih perlu pemaksimalan upaya penekanan stunting dan pendampingan. Di samping itu, juga perlu pencegahan agar tidak semakin bermunculan anak yang mengalami masalah stunting.

"Misalnya bantuan permakanan. Kalau itu kan APBD belum maksimal, kalau perusahaan menyalurkannya ke anak stunting misal ada 100 dan masing-masing perusahaan ambil lima saja secara berkelanjutan akan sangat membantu," urainya.

Baca Juga : Akomodasi Usulan Masyarakat, Bappeda Kota Malang Ajak Pengusaha Berkontribusi Lewat Pra Musrenbang TSP 2024

Jika hal tersebut dapat diwujudkan, sambung Dwi, maka akan lebih efektif. Sehingga selain bantuan dan pendampingan, nantinya fokus permasalahan stunting lewat pencegahan juga akan berjalan beriringan menuju zero stunting.

"Kalau bisa dilaksanakan bisa luar biasa. Karena dari dinas kesehatan menyampaikan kebutuhan mengentaskan Stunting harus dibantu untens 3-4 bulan. Sedangkan Pemkot di sisi pencegahannya akan lebih maksimal, agar jangan sampai ada yang seperti itu (Stunting) lagi, itu juga tugas kami," imbuhnya.


Topik

Pemerintahan Stunting Stunting kota malang kota malang Dwi Rahayu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

A Yahya