JATIMTIMES – Aksi pengeroyokan terjadi di Madiun, Sabtu (18/5/2024) malam atau Minggu (19/5/2024) dini hari. Akibatnya, tujuh orang menjadi korban pengeroyokan segerombolan orang tak dikenal (OTK) tersebut. Bahkan, tiga di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Madiun.
Hal itu dipastikan langsung oleh Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto yang menjenguk ketiga korban, Minggu (19/5/2024) siang. Menurutnya, ketiga korban tersebut sudah mendapatkan perawatan yang baik.
Baca Juga : PDI Perjuangan Tak Mau Kandidat Wali Kota Malang Cuma Sekadar Coba-Coba
“Ketiga korban sudah mendapatkan perawatan dengan baik. Termasuk yang terkena senjata tajam sudah dilakukan tindakan operasi. Kami upayakan di-cover BPJS,” kata Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto.
Total terdapat tujuh korban luka-luka. Tiga di antaranya dilakukan perawatan di rumah sakit. Ketiga korban tersebut yakni, Garin Agul Priambodo warga Sumberejo, Maospati, Magetan. Remaja berusia 19 tahun tersebut mengalami luka bagian jari tangan kanan dan bengkak di wajah.
Kemudian, dua korban lainnya mengalami luka serius. Yakni, Raditiya Enis Jalmaka warga Jalan Manggar Manis, Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun. Remaja berusia 15 tahun itu harus mengalami patah tulang kaki bagian kanan.
Sedangkan seorang lainnya adalah Zakiya Urba Abrory warga Jalan Temulawak, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo mengalami luka sayatan senjata tajam (sajam) di bagian belakang paha kanan, punggung, perut sebelah kanan, dan bengkak di kepala bagian kiri.
Terkait kasus tersebut, Eddy menyebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Pun, Rapat Koordinasi (Rakor) Forkopimda dengan pihak berwajib juga telah dilakukan.
Baca Juga : Stop! Unggah Foto Korban Kecelakaan Pesawat Cessna 172 di Medsos Terancam 6 Tahun Penjara
Eddy menyebut kejadian akan diusut sampai tuntas. Pria yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengedepankan kondusifitas.
Kota Madiun, lanjutnya, sudah konfusif selama ini. Bahkan, sudah menjadi kota wisata yang aman dan nyaman. Hal itu harus dipelihara bukan malah sebaliknya.
“Kurangi kegiatan perkumpulan-perkumpulan yang lebih banyak negatif daripada kebermanfaatannya. Kota Madiun sudah kondusif, ini harus dipelihara. Kita jaga keamanan senyaman mungkin,” pungkasnya.