JATIMTIMES - Rumah tangga pria berinitial AD (30) ini dua kali gagal. Pria yang awalnya sukses bekerja di bidang komunikasi ini, harus menanggung utang hingga ratusan juta rupiah akibat kecanduan slot (judi) online.
Utang yang makin hari kian menumpuk ini, membuat istri AD memaksa untuk diceraikan. Meski demikian, duda satu anak ini kembali berumah tangga dengan wanita pilihannya. Namun belum lama berjalan, istri keduanya juga meninggalkan AD.
Baca Juga : Santer Gandeng Arzety Bilbina, Lathifah Shohib Belum Masuk Daftar Calon Bupati Malang di Desk Pilkada PKB
Kisah kecanduan slot atau judi online AD ini ia kisahkan, lantaran tak kuat lagi menanggung beban pikiran. Hingga kini, dia juga belum mempunyai solusi untuk berhenti bermain.
"Kalau dipikir, hasil kerja yang saya lakukan dapat berbuah investasi. Saya punya beberapa bidang tanah, tempat usaha dan rumah saat itu," kata AD, Minggu (19/5/2024).
Pria berkumis yang awalnya tidak suka berjudi ini, mendapat kiriman dari media sosial berisi tautan permainan atau game yang ia pikir hanya sebagai hiburan.
"Saya tidak kenal judi, lalu saya iseng klik tautan yang isinya saya kira game gratis. Lalu saya mainkan," jelasnya.
Karena menganggap permainan itu mudah, ia semakin bersemangat bermain. Apalagi, AD mengaku selalu menang diawal ia bermain.
"Karena memang tak ada lagi keraguan, saya mencoba meladeni ajakan taruhan dengan melakukan deposit," bebernya.
Dari deposit ini, kemenangan terus terjadi dan ia berpikir bahwa dengan slot yang ia mainkan ternyata begitu mudah meraup cuan.
"Saya bangga awalnya selalu menang, hanya sesekali kalah. Deposit saya terus bertambah dan saya berpikir aset saya akan cepat besar jika saya teruskan," ungkapnya.
Baca Juga : Tahan Panen, Pembudidaya Gurami di Tulungagung Tunggu Aksi Pemerintah
Rupanya, kecanduan slot ini makin menjadi. Selain ia harus terus memainkan gawai, seperti tak ada waktu untuk tidur meski malam telah larut.
Rasa penasaran semakin memuncak, kekalahan yang besar tak menjadikan ia mundur dan menyadari bahwa AD terjebak dalam irama permainan sistem slot.
"Deposit terus saya tambah, bahkan ketika habis saya mulai berani pinjam teman, saudara bahkan pinjol," ucapnya.
Kini, AD menyadari bahwa utangnya telah melilit pinggang. Harta yang ditumpuk sekian lama juga nyaris tak tersisa, ia mengaku menyesal.
"Beruntung masih ditolong orang tua, namun saya tidak bisa berpikir kapan bisa menyelesaikan utang yang masih sangat banyak. Sementara usaha saya dulu hancur, keluarga juga sudah tak bisa diperbaiki," tutupnya.