free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Tahan Panen, Pembudidaya Gurami di Tulungagung Tunggu Aksi Pemerintah

Penulis : Anang Basso - Editor : Nurlayla Ratri

20 - May - 2024, 01:58

Placeholder
Zaenal Arifin, ketua Aspigrata / Foto : Istimewa for Tulungagung Times

JATIMTIMES - Kembali Asosiasi Pembudidaya Ikan Gurami Tulungagung (Aspigrata) melempar kritik ke pemerintah terkait lesunya harga jual gurami. Awalnya, Ketua Aspigrata Zainal Arifin meminta agar para pembudidaya tetap semangat dan sabar menghadapi situasi sarapan pasar yang terus menurun. 

"Kepada para pembudidaya ikan gurami, kami berharap tetap semangat. Kondisi serapan pasar ikan gurami saat ini sedang menurun, pasti berdampak pada harga jual," kata Arifin, Minggu (19/5/2024). 

Baca Juga : Harga Gurami Terpuruk, Pembudidaya di Tulungagung Tak Berdaya

Sabar yang dimaksud Aspigrata adalah dengan cara menahan panen. Hal ini dimaksudkan untuk menunggu dan melihat situasi pasar beberapa waktu yang akan datang. 

"Saran saya pembudidaya untuk menahan panen, sambil menunggu peluang pasar," ujarnya. 

Lalu, Aspigrata kembali menyentil pemerintah yang diam dan tidak berbuat semestinya untuk merespon keresahan pembudidaya komoditas andalan di Tulungagung ini. Padahal, jika pemerintah mau turut berperan sebagai pemasaran, maka komoditas ikan gurami tak akan terpuruk. 

Selain itu, jika belum memungkinkan untuk menjual, maka pemerintah menurut Aspigrata dapat membuatkan tempat penampungan hasil panen gurami. 

"Semestinya Pemerintah hadir untuk membantu pemasaran ataupun pergudangan (coldstorade) untuk penyimpanan ikan gurami," ungkapnya. 

Seperti diketahui sebelumnya, pembudidaya ikan tawar jenis gurami di Tulungagung, makin terpuruk. Hal ini terjadi karena harga komoditas gurami, dihargai murah selama lebih dari setahun belakangan.

Anwar (43) salah satu pembudidaya ikan gurami di wilayah Kecamatan Sumbergempol mengatakan, dalam setahun lebih harga gurami stagnan di angka Rp23 ribu per kilogram untuk timbang kering.

Sementara, untuk timbang basah harga gurami hanya di angka Rp26 ribu per kilogram dengan seleksi yang ketat.

"Harga ini tetap murah dan dipastikan pembudidaya tidak dapat keuntungan," katanya, Sabtu (18/5/2024).

Padahal menurut Anwar, jika tahun sebelumnya pembudidaya punya momen-momen tertentu yang dapat menaikkan harga. Namun saat ini baik momen tahun baru, lebaran atau musim hajatan, harganya macet di angka yang sama.

Baca Juga : Alternatif Liburan Keluarga, Lumbung Strawberry Desa Pandanrejo Tawarkan Paket Wisata Strawberry

"Sulit, namun karena telah ada kolam maka banyak yang memilih bertahan. Meskipun ada yang pindah ke patin dan ikan hias," ungkapnya.

Situasi dilematis ini menurut Anwar, banyak pembudidaya yang memperpanjang masa pemeliharaan pembesaran. Misalnya, jika biasanya gurami dapat dipanen di umur 9-11 bulan, maka dengan mengurangi pelet, panen sampai di umur 12 hingga 15 bulan.

"Pilihan yang sulit, tapi mau apalagi," bebernya.

Penyebab murahnya ikan hingga sekian lama tak diketahui oleh pembudidaya. Bahkan saat ditanyakan ke pembeli atau juragan ikan, alasan murahnya harga hanya dijawab dengan situasi pasar di Muara Angke sepi.

"Jadi pembudidaya tak pernah tau apa penyebab ikan murah, karena tiap ditanyakan hanya dijawab sepi, begitu," tuturnya.

Ia berharap, pemerintah khususnya di Kabupaten Tulungagung ada perhatian dari dinas terkait agar salah satu komoditas andalan ini dapat terus menjadi salah satu penghasilan yang dapat dijaga keberlanjutannya.

"Semoga ada perhatian pemerintah," pungkasnya. 


Topik

Ekonomi Tulungagung gurami Aspigrata harga gurami



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Nurlayla Ratri