JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial tengah dihebohkan dengan pernyataan konten kreator Puspita Kumalasari soal susu nabati yang kandungannya disebut mirip ASI (Air Susu Ibu). Pernyataan itu pun menuai beragam respons, salah satunya dari konselor ASI.
Dalam unggahan akun Instagram konten kreator @puspitakumala_ tampak dirinya tengah mengonsumsi susu nabati yang terbuat dari kelapa dan apel atau disebut Apple Coconut Milk. Dalam postingannya, ia menyebut jika santan atau susu nabati yang tidak dipanaskan memiliki kandungan mirip dengan asi.
Baca Juga : 5 Wilayah di Jawa Timur dengan Produksi Padi Tertinggi dan Terendah
"Bahkan santan memiliki kandungan yang mirip dengan asi, tapi bukan berarti busa dijadikan pengganti asi yaa. Jadi untuk orang dewasa yang pengen konsumsi susu tapi pengen dapat kandungan yang mirip asi boleh banget konsumsi santan tapi jangan dipanaskan," tulis keterangan Puspita.
Sontak unggahan Kumala itu pun menuai kritik dari Konselor ASI Pekanbaru dr. Annisa Florance, CIMI. Dalam pernyataannya, Annisa meminta agar para ibu tidak memberikan susu nabati alias santan kepada bayinya.
"Mau ngingetin ya ibu-ibu, kalau lihat konten kakaknya (puspitakumala_) terus ada pemberitahuan yang dikatakan 'susu ini mirip dengan asi', trus pengen kasih itu ke anaknya, jangan!," jelasnya.
Menurut Annisa susu nabati sama sekali tidak memiliki kandungan yang sama dengan asi. Pasalnya susu nabati rendah vitamin D dan kalsium.
"Susu nabati ini sangat tidak cocok untuk dijadikan bahkan dimirip-miripin dengan asi. Memang ada beberapa anak yang alergi susu hewani sehingga diberikan susu nabati. Tapi dengan catatan susu nabati yang diberikan adalah susu nabati yang sudah difortifikasi, ada kalsium dan vitamin D," jelasnya.
Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Rupanya Serigala Memiliki Gaya Hidup Seperti Manusia
Annisa pun menyesalkan adanya konten kreator yang memberikan label 'susu mirip asi' pada kontennya. Pasalnya konten demikian khawatir diikuti oleh para ibu yang minim edukasi. Selain itu, Annisa juga menegaskan bahwa tidak ada kandungan apapun di dunia ini yang mirip dengan asi.
"Yang menjadi permasalahan di sini, kenapa sih setiap membuat sebuah konten itu bikin mirip dengan asi atau menyerupai ASI. Padahal sebenarnya ya asi-asi aja, nggak bisa di mirip-miripin dengan yang lainnya," pungkas Annisa.
