JATIMTIMES - Jika kamu adalah orang yang sibuk tapi tetap ingin investasi dan jarang mengikuti berita, maka pastikan untuk memilih saham yang stabil jangka panjang.
Investment storyteller, content creator, dan pengusaha di industri keuangan dan investasi, Felicia Putri Tjiasaka menjelaskan ada investasi yang tidak ribet, tidak perlu banyak perawatan, tidak banyak menyita waktu dan cocok untuk jangka panjang.
Berikut ini beberapa kriteria saham seumur hidup:
1. Maintain High Barrier of Entry
Perusahaan ini biasanya market leader yang punya ekonomic moat atau sesuatu yang buat beda dan kuat. Biasanya ini juga industri yang memerlukan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap suatu brand. Sehingga bikin pendatang baru tuh susah untuk berkembang.
2. Compounding & Sustainable Growth
Baca Juga : Pesona Alami Kali Kebo: Destinasi Wisata yang Masih Asri di Blitar
Karena halangan bagi industri pemain baru tinggi, market leader yang sekarang bisa menguasai sebagian besar market dan menjaga tingkat pertumbuhannya.
Idealnya growth perusahaan itu jika lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dan juga pertumbuhan rata-rata industrinya.
3. Sustainavle profitable
Growth di poin kedua memang penting, rapi kalau nggak bisa dikonversikan menjadi keuntungan akhirnya sia-sia. Jadi perusahaan harus punya rencana monetisasi yang jelas dan bisa membuat uang sembari menjaga tingkat pertumbuhan.
Setelah disortir dari ratusan saham yang ada di IHSG, berikut ini 3 saham seumur hidup versi Felicia:
1. BCA atau BRI
Alasan utamanya karena dari barrier of entry, BCA dan BRI adalah market cap terbesar pertama dan kedua di Indonesia. Sudah berdiri puluhan tahun jadi punya kepercayaan dari customer yang cukup tinggi. Apalagi sektor keuangan, dimana seseorang akan taruh uang hasil kerja keras dan nabung untuk berpuluh-puluh tahun ke depan, sangat membutuhkan kepercayaan brand yang tinggi.
Selain itu, BRI juga bank pemerintah terbesar dan sektor keuangan sangat penting dalam mendorong perekonomian negara. Jadi apapun yang terjadi pada BRI, besar kemungkinan pemerintah akan membantu.
Oleh karena itu, proyek pemerintah seperti penyaluran bantuan sosial, pemdanaan infrastruktur dan lainnya kadang diberikan langsung ke Bank Bank BUMN. Dan salah satunya adalah BRI.
Alasan kedua, adalah dari tingkat pertumbuhannya. Berdasarkan data persentase household debt to GDP rasio yang mencerminkan seberapa banyak utang rumah tangga di Indonesia. Nah, data menunjukkan masih rendah angkanya yakni 17,2% dibandingkan China 62%, US Amerika 78% dan Thailand 90%. Oleh karena itu, pertumbuhan kredit di Indonesia kedepannya masih super besar.
Alasan yang ketiga adalah profitability. Berdasarkan data kedua perbankan ini cenderung dedensif. Saat krisis 2020, penurunan nilai saham bank tersebut tidak sedalam dibanding yang lain. Selain itu, kedua bank ini juga juga cepat bangkit dan membukukan laba.
2. SIDO dan Telkom
Kedua perusahaan ini bisa menjadi pilihan bagi kamu yang mencari saham syariah. Alasannya, Telkom adalah market cap terbesar ketiga di Indonesia dengan produk yang juga sudah puluhan tahun dan milik pemerintah juga.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi, seperti Palapa Ring, teknologi 5G dan Spektrum itu dilakukan dengan tender dari pemerintah. Oleh karena itu Telkom sebagai satu-satunya perusahaan telekomunikasi BUMN dan didukung juga dengan profil keuangannya yang bagus bakal bisa menguasai sebagian besar market Indonesia.
Kedua, dari segi growth, saat ini eranya adala konten dan arah format konten itu mengarah ke video format, entah yang pendek-pendek seperti Tiktok ataupun Reels. Semua semakin butuh support jaringan internet yang kuat.
Serupa dengan Telkom, produk dari Sido, yakni Tolak Angin, saat ini menguasai 70% market share di Indonesia. Menurut riset dari Nelson, Sido juga sudah go internasional, di mana penjualan dari ekspornya memberikan kontribusi yang cukup besar.
3. Beli ETF (Indeks)
Beli iHSG saja juga menjadi salah satu tren investasi saham saat ini. Misalnya IDX30 ETF yang artinya beli saham yang berisi 30 saham di IHSG terbesar, yang mewakili 70-80% IHSG.
Salah satu yang pertama adalah XIIT yang dikeluarkan oleh indopremier Asset Management. Di mana benchmarknya adalah IDX30, yakni 30 perusahaan terbesar di IHSG.
Demikian 3 pilihan seumur hidup versi Felicia Putri Tjiasaka. Selamat mencoba, semoga membantu!