JATIMTIMES - Kondisi low vision adalah gangguan penglihatan pada mata yang cukup serius. Meski tidak mencapai tingkat kebutaan total, tetapi tetap perlu penanganan ekstra. Untuk mengetahui gangguan low vision bisa dilakukan melalui pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
Biasanya gangguan penglihatan ini disebabkan penyakit seperti glaukoma, retina, dan kelainan refraksi yang tidak dapat dikoreksi. Beberapa gejala gejala low vision yang patut diwaspadai, seperti sulit melihat di malam hari dan sering menabrak benda. Termasuk sulit mengenali benda yang berada di depan dan sering memicingkan mata.
Baca Juga : AVC Challenge for Womens 2024 di Filipina, 5 Atlet Voli Putri Jatim Gabung Timnas
Maka dari itu, perlu dilakukan screening sejak dini di fasilitas kesehatan. Pada anak dengan low vision, dukungan orang tua dan guru sangat berperan penting.
Kalian bisa memeriksakannya pada acara Hospital Expo 2024, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang hadir menjadi dalah satu peserta di Main Atrium Grand City Mall Surabaya. Acara ini berlangsung pada 14-19 Mei 2024 mulai pukul 10.00-21.00 WIB.
Bagi kalian yang ingin memeriksakan mata kalian tidak perlu membayar alias gratis. Pelayaan pemeriksaan di acara tersebut menghadirkan dokter-dokter mata terbaik dari RSSA Malang.
Jadi jangan ragu jika mendapati gangguan penglihatan ini dengan ditandai tingkat penurunan penglihatan yang signifikan. Karena low vision tidak dapat dikoreksi dengan kacamata standar, perawatan medis seperti obat-obatan maupun tindakan bedah.
Karena itu sebelum menentukan cara yang sesuai untuk mengatasi low vision, dokter mata akan melakukan sejumlah pemeriksaan mata untuk memastikan diagnosis. Selanjutnya dokter akan mengidentifikasi penyebab mendasar untuk memberikan pengobatan yang tepat.
Baca Juga : Ngeluh UKT Mahal, Maba UB Ramaikan Trending Tagar #turunkanUKTUB di X
Alat bantu yang dapat digunakan oleh pasien low vision tergantung dari kebutuhan dan kondisi pasien, diantaranya terdiri dari alat bantu optik (magnifier, teleskop) dan alat bantu non optik yang dapat bermanfaat untuk mengoptimalkan penggunaan magnifier.
Dengan penanganan lebih dini dan tepat diharapkan dapat membantu meningkatkan fungsi dan kualitas hidup pasien, sehingga pasien dapat melakukan tugas sehari-hari dengan mandiri serta optimal.