JATIMTIMES - Banjir bandang lahar dingin melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat sejak Sabtu (11/5/2024) malam. Banjir lahar dingin menyebabkan empat kabupaten terdampak parah, yakni Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Hingga Senin (13/5/2024), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 41 korban meninggal dunia dan 17 orang lainnya masih hilang. Pada bencana tersebut, terdapat salah satu fenomena yang menjadi sorotan publik. Hal itu yakni viralnya sebuah video yang memperlihatkan masjid yang masih berdiri kokoh meski telah dihantam banjir bandang lahar dingin di Agam, Sumatera Barat.
Baca Juga : Raih 39 Emas, Kota Surabaya Juara Umum Kejurda Finswiming 2024
"Kuasa ALLAH Masjid selamat dari galodo (banjir) sabtu malam 11 mei 2024.. #PrayForSumbar," tulis narasi dalam video unggahan akun media sosial X @JayaNaek.
Dalam video yang berdurasi 24 detik tersebut memperlihatkan bangunan masjid tetap kokoh berdiri. Padahal di sekitarnya tampak hancur imbas banjir bandang lahar dingin yang melewati daerah tersebut.
Seorang netizen mengungkapkan, masjid tersebut merupakan Surau Kasiak An Nur yang berada di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Kabupaten Agam. Selamatnya surau dari terpaan banjir bandang Sumbar membuat netizen terkagum-kagum dengan kuasa Allah SWT. Hal itu pun membuat tagar Prayforsumbar menduduki trending pertama pada Senin (13/5/2024) siang. Diketahui, BPBD Sumbar menyatakan Nagari Bukik Batabuah merupakan wilayah yang terdampak paling parah dibandingkan daerah lainnya akibat banjir lahar dingin.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Fajar Sukma menyatakan luapan air dari hulu Gunung Marapi membawa material dan posisi paling dekat ya di Nagari Bukik Batabuah sehingga langsung menghantam pemukiman warga.
Baca Juga : Razia di Jalan, Polisi Amankan Pelanggar Lalu Lintas dan Temukan Arak Bali di Jok Motor
Mengutip Antara, Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan, 37 korban jiwa itu tersebar di dua daerah terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi. Semua sudah di evakuasi ke RSAM Bukittinggi, RSUD Batusangkar dan RS Bhayangkara. Saat ini, pencarian korban masih berlangsung. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan akan ada lagi korban jiwa dalam bencana alam tersebut.