JATIMTIMES - Pukul 00.00 WIB pada Minggu (12/5/2024), suasana di Kantor DPC PKB Kota Blitar masih terang benderang. Di tengah malam yang sunyi, langkah tegas seorang tokoh pendidikan dan Wakil Rektor Unisba Blitar, M Zainul Ichwan, menggema di ruang pendaftaran. Zainul resmi melamar PKB Kota Blitar menjadi bakal calon kepala daerah. Zainul tercatat sebagai orang pertama yang mengambil formulir pendaftaran, namun menyajikannya paling akhir.
Tiba di Kantor DPC PKB Kota Blitar hanya 15 menit sebelum pukul 00.00 WIB, suasana yang sepi tak menyurutkan langkah Zainul Ichwan. Di hadapan para awak media yang telah menanti, Zainul dengan tenang menguraikan alasan di balik keputusannya mendaftar di detik-detik terakhir.
Baca Juga : Raih 39 Emas, Kota Surabaya Juara Umum Kejurda Finswiming 2024
"Ya kita memang sengaja mengembalikan berkas pendaftaran cakada ini pukul 00.00 WIB atau last minute. Ya sebenarnya ini hubungannya kan sama visi misi yang dulu pernah saya sampaikan dulu, jadi untuk kota Blitar yang lebih baik di sektor pendidikan, kesehatan, untuk di pemberdayaan masyarakat lebih berdaya di sektor ekonomi, UMKM, kesejahteraan dan lainnya,” ujar Zainul.
Dalam pernyataannya, Zainul juga menyoroti kekuatan doa sebagai bagian dari strategi dan keyakinannya. "Jadi hubungannya tidak ada kaitannya dengan supranatural. Jadi kita momennya ya malam. Karena doa itu dikabulkan, sesuai hadist nabi itu kan tengah malam dan sepertiga malam. Jadi saya antar berkas ini jam 12 malam, kalau lebih dari itu sesuai aturan kan tidak diterima berkasnya," paparnya.
Ketika ditanya mengenai optimisme terkait peluangnya, Zainul yang juga kader PKB, menyampaikan keyakinannya atas kekuatan doa dan usahanya. "Doa kita ya tentulah, semoga dapat rekom. Ya kita harus optimis lah, jangan pesimis. Saya yakin doa tengah malam akan dikabulkan Allah," tegasnya.
Momen pendaftaran Zainul pada tengah malam itu menjadi sorotan tersendiri. Sebagai seorang tokoh pendidikan dengan pengalaman yang luas, langkahnya untuk ikut serta dalam panggung politik lokal menjadi pertanda penting bagi arah perkembangan politik dan pembangunan di Kota Blitar.
Reaksi dari berbagai pihak pun mulai berdatangan, dengan harapan dan pandangan beragam terkait visi dan komitmen Zainul dalam membangun Kota Blitar. Dalam konteks ini, pilihan masyarakat akan menjadi penentu utama bagi masa depan kota ini.
Dengan langkahnya yang diawali pada tengah malam, Zainul Ichwan memulai perjalanan politiknya yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan sektor-sektor vital lainnya di Kota Blitar.
Pendaftaran calon kandidat walikota dan wakil walikota untuk Pilkada 2024 di Blitar telah resmi ditutup oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Blitar pada pukul 00.00 WIB, Minggu malam. Antusiasme masyarakat terhadap proses pendaftaran tersebut terlihat dengan jelas, di mana tujuh tokoh telah mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran sebelum batas waktu yang ditentukan.
Dengan penutupan pendaftaran Cakada di DPC PKB Kota Blitar, kini tahapan berikutnya dalam proses pemilihan telah dijalankan. Tujuh tokoh yang daftar di DPC PKB Kota Blitar adalah nama-nama yang sudah dikenal di kalangan masyarakat, seperti M. Trijanto, Suharyono, Sulin, Galuh-Mashudi, Yasin Hermanto, M. Tobroni, dan M. Zainul Ichwan.
Setelah tahap pendaftaran usai, perhatian kemudian beralih pada proses selanjutnya yang akan menentukan arah perhelatan Pilkada 2024 di Blitar. Salah satu tahapan penting yang akan dilalui oleh para calon adalah pendaftaran secara online melalui platform resmi partai, Sicakada. Proses ini akan memungkinkan para calon untuk menyampaikan secara rinci visi, misi, dan program kerja yang mereka usung kepada publik secara lebih luas.
Namun, proses pendaftaran online tidak berdiri sendiri. Tim dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB juga turut serta dalam mengawal jalannya proses ini. Mereka akan terlibat langsung dalam melakukan survei terhadap setiap calon, menggali lebih dalam tentang latar belakang, kapasitas, dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing kandidat.
"Setelah ini para bakal calon kepala daerah akan langsung kita daftarkan secara online melalui Sicakada. Setelah itu dari DPP akan melihat dan memanggil beliau-beliau yang sudah didaftarkan ini, sekaligus juga akan diturunkan tim survey dari DPP dan DPW untuk melihat elektabilitas dan kapabilitas dari masing-masing calon,” terang Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kota Blitar, Abdul Madjid.
Dengan demikian, proses menuju Pilkada 2024 di Blitar tidak hanya sekadar serangkaian tindakan formalitas. Di balik setiap langkahnya, terdapat upaya keras untuk memastikan bahwa calon yang akan maju benar-benar mewakili aspirasi dan kebutuhan masyarakat, serta memiliki kapasitas yang memadai untuk memimpin daerah dengan baik.
